Channel9.id-Sumedang. Wakil Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Muhammad Qodari, menilai Retret Kepala Daerah Gelombang II yang digelar di Kampus IPDN Jatinangor, Kabupaten Sumedang, mampu memperkuat kesepahaman antara pemerintah pusat dan daerah. Menurutnya, sinergi ini sangat krusial dalam mendukung keberhasilan program-program prioritas Presiden RI Prabowo Subianto.
“Misalnya dalam pelaksanaan Sekolah Rakyat, diperlukan penyediaan lahan dari kepala daerah untuk membangun sekolah permanen,” ujar Qodari usai menjadi pembicara dalam forum tersebut, Kamis (26/6/2025).
Ia juga mendorong para kepala daerah untuk mendukung program Cek Kesehatan Gratis (CKG), Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdeskel) Merah Putih, dan berbagai program strategis lain. Qodari menekankan, kesamaan persepsi sangat penting demi menjaga semangat persatuan bangsa.
“Presiden Prabowo memiliki perhatian besar pada rakyat kecil. Program seperti tiga juta rumah dan Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi bukti nyata,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Koordinasi Informasi dan Evaluasi Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Fritz Edward Siregar, menyampaikan pentingnya kemampuan komunikasi kepala daerah dalam menyampaikan kebijakan publik secara efektif.
“Kebijakan tetap harus dijalankan, tapi bagaimana mengomunikasikannya juga penting. Kepala daerah harus mampu menjelaskan secara tepat kepada masyarakat,” ujarnya.
Fritz juga menekankan perlunya kepala daerah melakukan pemantauan terhadap pemberitaan, termasuk kritik dan disinformasi, agar dapat segera melakukan mitigasi komunikasi, termasuk klarifikasi bila dibutuhkan.
“Kepala daerah harus berani tampil ke publik dan menyampaikan informasi kebijakan secara langsung, akurat, dan jelas,” tambahnya.
Ia juga menjelaskan bahwa PCO menyediakan dukungan dalam agenda setting dan komunikasi kebijakan pemerintah pusat agar bisa dijalankan dengan baik hingga ke tingkat daerah.
Retret ini juga dinilai sukses mempererat hubungan antarkepala daerah, yang menurut Fritz merupakan modal penting dalam menjalankan pemerintahan secara kolaboratif.
“Kami melihat interaksi antarkepala daerah berlangsung baik. Ini hal positif untuk memperkuat kepemimpinan di daerah,” pungkasnya.