Channel9.id – Jakarta. Koordinator Forum Daerah Aliran Sungai (Fordas) Cilamaya Berbunga, Muslim Hafidz menuding Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil telah mengingkari janji dan tidak serius dalam mengurus Sungai Cilamaya. Muslim menyebut Ridwan Kamil sebagai ‘Gubernur Kertas’ yang tidak mampu bekerja secara konkret membenahi masalah kelestarian lingkungan.
Sebab, menurut Muslim, Peraturan Gubernur Nomor 45 Tahun 2022 tentang Satuan Tugas Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan DAS Cilamaya (Satgas PPK DAS Cilamaya) hanya sekadar peraturan yang tidak pernah dijalankan. Hal itu dibuktikan dengan tidak adanya Satgas yang ditunjuk untuk bergerak membenahi Sungai Cilamaya yang cukup krusial tersebut.
“Sampai hari ini, tepat satu tahun ini belum ada Keputusan Gubernur terkait Personilia Satgas dan Peraturan Gubernur terkait Dokumen Rencana Aksi PPK DAS CILAMAYA, layak dianugerahi sebagai GUBERNUR KERTAS hanya maung kertas aja” ujar Muslim kepada wartawan, Selasa (15/8/2023).
“Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tidak serius mengurus Sungai Cilamaya dibuktikan dengan Peraturan Gubernur nomor 45 tahun 2022 tentang Satuan Tugas Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan DAS Cilamaya (SATGAS PPK DAS Cilamaya),” tegas Muslim.
Sungai Cilamaya terbentang sepanjang sekitar 97 kilometer di Provinsi Jawa Barat yang meliputi Kabupaten Karawang, Kabupaten Subang, dan Kabupaten Purwakarta. Namun, Muslim berdasarkan pantauan Fordas Cilamaya Berbunga, mengatakan bahwa kondisi sungai itu saat ini sangat mengenaskan
“Beberapa hari ini, Sungai Cilamaya menghitam, bau dan berbusa di beberapa wilayah baik di hilir maupun di wilayah setelah perusahaan di Subang dan Purwakarta,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, dari hilir sampai tengah Bendung Barugbug, air menghitam pekat dan bau busuk. “Terpantau Muara Cilamaya, Barahan, Cipancuh, Bendung Barugbug dan Cijunti tampak hitam, bau dan berbusa,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Muslim menilai Ridwan Kamil tidak peka dan tidak memiliki kepedulian terhadap isu lingkungan yang juga harus menjadi perhatian Bersama. Menurut Muslim, Ridwan Kamil lebih mementingkan pencitraan di media sosialnya tanpa kerja nyata yang bermanfaat bagi masyarakat.
Muslim berumpama, menghitamnya Sungai Cilamaya menjadi sebuah pertanda buruknya akhir masa kepemimpinan Ridwan Kamil. Pasalnya, selama menjabat menjadi Gubernur, kata Muslim, gerakan untuk menyelamatkan Sungai Cilamaya hanya sebatas wacana saja.
“Mungkin saya masih ingat, ketika Ridwan Kamil Gubernur Jawa Barat datang ke Bendung Barugbug terus mengajak reuni pada tahun selanjutnya di Sungai Cilamaya dengan kondisi Sungai Cilamaya yang lebih baik, Pak Gubernur, dokumen rencana aksi aja belum ada, ternyata hanya mimpi aja, memang Gubernur Kertas” pungkasnya.
Baca juga: DPRD Jabar: Perusahaan Cemari Sungai Cilamaya Segera Dipidanakan
HT