Channel9.id-Rusia. Rusia dan Belarus sepakat untuk membangun persatuan perdagangan minyak dan gas dan juga untuk memperdalam integrasi ekonomi ditengah-tengah banyaknya sanksi dari negara-negara Barat terhadap kedua negara, Jumat (10/9/2021).
Kesepakatan tersebut tercapai setelah adanya pertemuan antara Presiden Vladimir Putin dan Presiden Alexander Lukashenko yang menunjukkan kalau Rusia ada di pihak Belarus. Kedua negara sama-sama menggunakan kekerasan aparat untuk membubarkan suara-suara oposisi.
Rusia dan Belarus sudah dari dulu merupakan bagian dari “kesatuan negara” dan terus melakukan diskusi mengenai penyatuan kembali kedua negara. Langkah tersebut mengkhawatirkan kubu oposisi Belarus yang menyebutkan kalau Lukashenko berniat memberikan sebagian wilayah negaranya agar bisa mendapatkan dukungan lebih kuat lagi dari Rusia untuk melawan negara-negara Barat.
Kedua pemimpin negara tersebut tampil di jumpa pers dan menyebutkan kalau mereka telah menyetujui 28 peta jalan terintegrasi yang mencakup pendekatan dasar untuk kebijakan ekonomi-makro, termasuk kebijakan moneter, pajak dan aturan bea cukai.
Mereka juga mengumumkan adanya rencana untuk mengintegrasikan perdagangan energi.
Putin menyatakan kalau kedua negara akan menandatangani sebuah dokumen sebelum bulan Desember 2023 untuk membangun persatuan perdagangan gas dan menyetujui kesepakatan-kesepakatan bersama untuk minyak dan listrik
Putin menyebutkan kalau Rusia juga tidak akan mengubah harga gas alamnya untuk Belarus, walaupun angka itu besar,” ujar Putin.
“Dan kita bahkan tidak akan mengubah harga indeks untuk Belarus dalam hal harga
Russia, yang memandang negara bekas Uni Soviet tersebut sebagai negara penting untuk menghadang negara-negara Barat, telah membantu Lukashenko dengan pinjaman-pinjaman dan dukungan politik.
Dukungan tersebut membantu Lukashenko untuk meredakan unjuk rasa tahun lalu yang dianggap sebagai suara oposisi terbesar selama ia berkuasa 27 tahun di Belarus.
Unjuk rasa tersebut terjadi karena Lukashenko dianggap sudah mencurangi hasil pemilu dan Lukashenko tentu membantah tuduhan tersebut.
Putin mengatakan kalau Rusia akan memberikan Belarus dana pinjaman sekitar 630-640 juta dollar pada akhir tahun 2022 nanti.
Ia mengatakan kalau kedua negara sedang berfokus untuk mengintegrasikan sektor ekonominya sebelum mengintegrasikan politiknya.
Diskusi kedua pemimpin negara tersebut terjadi di hari yang sama di hari Rusia dan Belarus memulai latihan gabungan. Latihan yang akan berlangsung selama seminggu di Belarus dan Rusia, dan juga di Laut Baltik yang membuat negara-negara NATO khawatir.
(RAG)