Channel9.id-Rusia. Rusia menyebutkan kalau mereka sangat menunggu respon dari Amerika Serikat mengenai proposal jaminan keamanannya dan sekali lagi memperingatkan akan adanya respon militer jika tidak ada aksi politik yang meredakan situasi, Selasa (21/12/2021).
Rusia, yang membuat geram negara-negara Barat karena pengumpulan pasukannya di dekat Ukraina, pekan lalu mengungkapkan rangkaian permintaan keaman yang ingin mereka negosiasikan, termasuk keinginan untuk NATO agar berjanji mau menghentikan aktivitas militernya di daerah Eropa Timur dan Ukraina.
AS telah mengatakan kalau beberapa proposal dari Rusia itu sudah jelas tak bisa diterima, namun mereka akan memberikan respon resminya pada minggu ini dengan memberikan saran proposal yang lebih kongkrit lagi.
Emily Horne, juru bicara untuk Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, menyebutkan kalau penasihat keamanan Biden, Jake Sullivan sudah berbicara dengan koleganya dari Rusia, Yuriy Ushakov, untuk menekankan kalau Amerika Serikat sudah siap untuk mengadakan diskusi dengan Rusia.
Sullivan sudah menjelaskan “kalau diskusi apapun harus berdasarkan timbal balik yang adil dan membahas kekhawatirannya mengenai aksi Rusia, dan juga akan mengambil koordinasi penuh dengan aliansi dan partner Eropanya. Sullivan juga mengutip kalau perkembangan yang substansif hanya akan bisa tercapai jika ada deeskalasi antara mereka.
Konstantin Gavrilov, seorang diplomat Rusia di Vienna, menybutkan kalau hubungan antara NATO dengan Rusia sudah berada di titik saling terbuka.
“Diskusi ini harus menjadi diskusi serius dan seluruh anggota NATO harus memahami dengan betul bahwa aksi politik yang konkrit harus diambil walaupun kekuatan dan daya serangnya yang kuat. Jika tidak, maka jalan satu-satunya adalah teknik dan respon militer dari Rusia,” kutip Gavrilov saat diinterview oleh RIA.
Respon dari AS nampaknya akan menentukan langkah Rusia di Ukraina, yang akhir-akhir menjadi pusat perhatian dunia karena tensi panas yang terjadi di sana.
(RAG)