Channel9.id-Jakarta. Gerakan kewirausahaan Komunitas UMKM Alumni yang tergabung dalam Perkumpulan Bumi Alumni (PBA) mendapat apresiasi Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata danEkonomi Kreatif. Hal tersebut terungkap dalam audiensi PBA dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang dilangsungkan secara virtual, Senin (12/07). Audiensi tersebut bertepatan dengan Hari Koperasi Nasional yang ke 74.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum PBA, Dr. Ary Zulfikar atau Azoo menyampaikan program kerja dan sekaligus memperkenalkan produk-produk yang dimiliki oleh para pelaku UMKM Alumni pada PBA.
“Kegiatan yang dilakukan oleh PBA sejalan dengan arahan pak Menteri yang selalu didengungkan selama ini untuk melakukan pengembangan UMKM, yaitu melakukan kolaborasi dan aksi, atau Kolaboraksi”, ujarnya.
Azoo menjelaskan, kolaborasi ini yang diterjemahkan oleh kami di PBA adalah melakukan kolaborasi diantara pelaku UMKM dalam suatu komunitas dan melakukan aksi dengan mengusung merek kolektif sebagai wadah dalam membantu pengembangan pelaku UMKM Alumni.
Sandi pun mengapresiasi kegiatan PBA yang menggerakkan ekonomi kreatif di kalangan pelaku UMKM. “Perkumpulan Bumi Alumni keren banget, produknya bagus-bagus dari kemasan, tampilan, maupun gerai,”pujinya.
Baca juga: Kerja Sama Dengan Kadin Kota Bandung, PBA Launching Cafe Lupba
Sandi juga menyampaikan bahwa dari paparan kegiatan dan program yang dilakukan oleh PBA sangat cocok dengan beberapa kegiatan yang selama ini dilakukan di Kementeriannya.
“Gagasan Perkumpulan Bumi Alumni sangat sesuai dengan program-program kemenparekraf” ujarnya.
Tak hanya itu, Sandi meminta para deputinya yang hadir untuk memberikan dukungan kepada PBA.
Dalam kesempatan itu juga, Ketua Bidang Hubungan antar lembaga, Dr. Dewi Tenty menyampaikan jenis-jenis produk merek kolektif Perkumpulan Bumi Alumni “Lupba”, dari mulai kopi, madu, keripik pisang, keripik batang pisang, pupuk cair.
”Dengan merek kolektif, pelaku UMKM tidak perlu mengeluarkan biaya marketing yang besar, karena semuanya dilakukan secara bersama-sama. Saat ini sudah banyak produk-produk UMKM PBA Alumni yang ikut dalam merek kolektif Luba”, ujar Dewi, atau biasa dipanggil Dete.
”Kami memanfaatkan pohon pisang yang semuanya dijadikan produk, dari keripik pisang, keripik batang pisang, sampai dengan kulitnya dijadikan pupuk cair. Produk ini mendapatkan penghargaan dari Jepang”, pungkasnya.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menawarkan kepada PBA untuk mengikuti pelatihan maupun pembiayaan, termasuk program pameran dan acara apresiasi karya Indonesia.
Fajar Utomo, Deputi Industri dan Investasi Kemenparekraf menyampaikan bahwa ada paguyuban yang dikelola oleh Kemenparekraf yang dapat dimanfaatkan untuk dikolaborasi dengan PBA.
Program-program lainnya yang ditawarkan adalah kelas keuangan yang bisa dimanfaatkan oleh UMKM Bumi Alumni. Anggota PBA juga diharapkan dapat bergabung di Apresiasi Kreasi Indonesia melalui www.apresiasikreasiindonesia.com.
Apresiasi Kreasi Indonesia ini merupakan program pengembangan ekonomi kreatif melalui peningkatan kapasitas dan pameran kepada para pelaku ekonomi kreatif pada subsektor kuliner, kriya, fesyen, musik, film, animasi dan lainnya di 20 kota, yaitu antara lain Bogor, Tasikmalaya, Bandung, Semarang.
Selain itu juga ada program online marketing, pelatihan scaling up, inkubasi pendampingan untuk Online & Branding dan Managemen Kreasi serta platform digital.
”Saya kagum dengan produk-produk UMKM PBA yang sudah bagus dan unik”,ujar Hanifah, Deputi SDM Kemenparekraf.
Azoo juga menambahkan bahwa selain mengembangkan platform digital untuk pemasaran produk, PBA juga membuka gerai-gerai Cafe Lupba yang saat ini ada 2 di bandung. Gerai Cafe Lupba untuk menampung produk-produk dari UMKM Alumni PBA.
Terkait dengan Gerai cafe Lupba, salah satu deputi Kemenparekraft juga memuji langkah ini, karena selama ini juga kemenparekraft juga membantu pengembangan gerai-gerai seperti itu kepada pelaku UMKM kecil.
”Kami juga lagi mengembangkan agriwisata, karena banyak pelaku UMKM kita yang berasal dari pertanian dan peternakan”, pungkas Ary yang juga Direktur Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan.