Channel9.id-Jakarta. Satuan Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional (Satgas PEN) melaporkan bahwa 4 program penanganan dampak pandemi telah menyerap 56 persen total anggaran. Adapun program terdiri dari Perlindungan Sosial, UMKM, Sektoral K/L dan Pemda, serta Pembiayaan Korporasi.
Ketua Satgas PEN Budi Gunadi menjelaskan, berdasarkan catatan Satgas PEN, realisasi anggaran seluruh program meningkat secara bertahap sejak pekan terakhir Juli 2020. Hal ini terkecuali Pembiayaan Korporasi yang belum berjalan.
“Kami berusaha keras supaya sampai akhir tahun 2020 seluruh dana PEN bisa kita salurkan,” ujar Budi dalam konferensi pers virtual dari Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (07/10).
Budi menuturkan peningkatan paling tinggi terjadi pada Perlindungan Sosial dan UMKM. Per 30 September 2020, lanjutnya, kedua program ini telah menyerap 77 persen dan 69 persen dari total pagu.
“Satu program yang cukup kencang penyalurannya adalah Bantuan Presiden Produktif dan Modal Kerja,” tuturnya.
Baca juga: Komisi XI DPR, UMKM Jadi Tumpuan Namun Sulit Dapat Modal
Program yang menyasar usaha mikro dan kecil ini telah disalurkan kepada 9 juta penerima dalam kurun waktu kurang dari dua bulan setelah diluncurkan.
Sementara itu, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Mikro Teten Masduki menjelaskan, per 6 Oktober 2020 Banpres Produktif dan Modal Kerja telah terserap 100 persen. Program ini berdasarkan survei, paling tepat dan paling diminta para pelaku usaha.
Teten menyebut, modal para pelaku usaha mikro dan kecil mulai tergerus karena pendapatan berkurang.
“Tentu masih banyak usulan dari daerah, berbagai pihak, yang belum bisa kami penuhi karena memang estimasi kami UMKM yang unbankable itu lebih dari 20 juta orang,” tandasnya.