Channel9.id-Myanmar. Pasukan milisi Myanmar yang sedang melawan pasukan junta di daerah pusat negara dan perumahan telah menemukan sekitar 40 jenazah di area hutan dalam beberapa minggu ini, beberapa diantaranya menunjukkan tanda-tanda penyiksaan, lapor seorang anggota milisi dan laporan media setempat, Kamis (5/8/2021).
Jenazah tersebut ditemukan di lokasi yang berbeda-beda di sekitar Kani, sebuah kota di daerah Sagaing, yang merupakan salah satu lokasi dimana pertempuran sering terjadi di sana dalam beberapa bulan ini antara junta militer melawan kelompok milisi.
Baca juga:
Pertempuran di daerah sana saat ini memang sudah mereda dan kabar mengenai apakah ada jenazah baru yang ditemukan masih belum diketahui, ujar seorang anggota milisi Kani yang tidak ingin disebutkan namanya.
“Kebanyakan para penduduk desa terpencil sudah pergi ke kota terdekat,” ujarnya. Ia juga menuduh junta dan milisi pro-junta telah melakukan pembunuhan secara babi buta dan juga menjarah rumah-rumah warga.
Pada tanggal 30 Juli, ditemukan 12 jenazah di daerah Kani, termasuk jenazah seorang remaja berusia 14 tahun, dan semuanya menunjukkan bekas lebam tanda telah disiksa, lapor koran The Irrawaddy.
Anggota milisi tersebut menyebutkan kalau kelompok mereka sudah menemukan sekitar 40 Jenazah di daerah sekitar kota Kani.
Portal berita The Myanmar Now mengatakan kalau kebanyakan jenazah tersebut ditemukan dengan ditutupi sebuah kain di dalam gubuk yang terbakar dan sudah mulai membusuk.
Sebuah bulletin informasi militer tertanggal 30 Juli mengungkapkan kalau pasukan Junta telah diserang oleh sekitar 100 “teroris” dengan persenjataan minim di dekat desa Zeepindwin di Kani. Dikabarkan kalau para pasukan Junta melawan untuk mempertahankan diri dan sembilan jenazah telah diambil. Mereka menemukan kalau sembilan jenazah itu membawa senapan berburu, perangkap rakitan sendiri dan juga sebuah granat.
Menurut Assistance Association of Political Prisoners, saat ini Junta telah membunuh sekitar 946 orang sejak mereka melakukan kudeta. Pihak Junta membantah jumlah tersebut dan menambahkan juga banyak korban jatuh dari pihaknya.
(RAG)