Channel9.id-Jakarta. Sebuah kapal nelayan Indonesia KM Bandar Nelayan 188 dengan 20 awak WNI mengalami kecelakaan dan nyaris tenggelam. Kapal itu mengapung di Samudera Hindia sekitar 650 mil sebelah barat Perth, Australia. KM Bandar Nelayan 188 itu pun meminta bantuan.
Sebuah kapal angkatan laut Australia pun merespon permintaan bantuan KM Bandar Nelayan 188. Namun, posisi kapal itu terlalu jauh dijangkau kapal angkatan laut Australia yaitu 320 km sehingga membutuhkan waktu lebih lama.
Sementara itu, sebuah kapal nelayan Jepang pencari ikan maguro atau tuna yakni Fukuseki Maru 15 merepson permintaan bantuan KM Bandar Nelayan 188. Fukusekimaru 1 saat itu berlabuh dari Shizuoka menuju ke Australia.
Menurut keterangan Presiden Direktur Fukuseki Maru, pihaknya mendapat permintaan penyelamatan dari penjaga pantai pada pagi tanggal 14 Mei. Begitu mendapat permintaan penyelamatan, Kapal Fukuseki Maru pun segera melakukan pencarian.
Baca juga: Kapal Motor Tenggelam di Perairan Sorong, 2 Orang Meninggal
Awalnya hanya ditemukan rakit penyelamat yang mengapung di samudera tanpa penumpang, dan dikira semua nelayan sudah hilang.
Namun kapal Fukuseki Maru tidak menyerah dan terus melakukan pencarian. Hingga akhirnya, ditemukan kapal nelayan Indonesia dalam posisi sudah miring dan nyaris tenggelam di satu ujungnya. Para nelayan Indonesia yang berjumlah 20 orang berdiri di ujung lain dari bagian kapal.
Beruntung, 20 orang nelayan Indonesia tersebut berhasil diselamatkan semuanya oleh kapal Fukusekimaru.
Duta Besar Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi mengkonfirmasi kejadian tersebut. Kepada Channel9, Dubes Heri menyatakan pihaknya mengapresiasi aksi heroik yang dilakukan awak kapal Fukusekimaru itu.
“Atas nama Pemerintah Indonesia KBRI di Tokyo menyampaikan terima kasih atas penyelamatan yang heroik dari awak kapal Fukusekimaru 15. Inilah solidaritas kemanusiaan sesama nelayan di lautan,”ucapnya.