Channel9.id-Jakarta. Dirjen Dukcapil Kemendagri Zudan Arif Fakrullah geram menemukan fakta salah satu Dinas Dukcapil daerah yang tak berkerja optimal. Ribuan hasil perekaman menumpuk tak dicetak karena alasan yang tak masuk akal.
“Ada 2600-an hasil perekaman belum di cetak selama satu bulan lebih, ini masalah. Kasihan warga,” kata Zudan saat melakukan inspeksi mendadak atau sidak di Kantor Dinas Dukcapil Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (20/5/2020).
Kepala Dinas Dukcapil Tasikmalaya, Wini, berdalih jika tak dicetaknya dua ribuan KTP-el tersebut lantaran tak tersedianya tinta. Ia mengaku sudah mencoba koordinasi dengan kantor Dinas Dukcapil daerah lain, tapi nihil.
Namun, Zudan menilai alasan itu tak masuk akal. “Kabupaten Bekasi masih banyak, Bandung Barat masih banyak,” ujar Zudan.
Baca juga: Heboh Data Bocor, Dirjen Dukcapil Pastikan Bukan Data Dukcapil
Diketahui, Zudan sebelumnya telah melakukan sidak di kedua kota tersebut. “Ibu jangan begini dong! Ibu kan orang Dukcapil lama. Kenapa nggak lapor? Kan pasti saya bantu. Tinta banyak kok,”tegasnya.
Zudan menyebut, untuk mencetak 2600an KTP-el hanya dibutuhkan enam hingga tujuh kemasan tinta. Ia pun meminta agar dua ribuan hasil rekaman yang belum dicetak itu segera dicetak. Kalau perlu, lanjut Zudan, jajaran Disdukcapil Kabupaten Tasikmalaya harus bekerja lembur. “Kapan mau mulai cetak? Kapan bisa selesai?’ tegas Zudan.
Salah satu jajaran Wini akhirnya menyanggupi untuk menyelesaikan pencetakan 2600an KTP-el tersebut dalam waktu 5 hari. Ada 2 mesin printer yang siap digunakan untuk pencetakan. Dengan kapasitas maksimal 600 keping KTP-el per hari, seharusnya target 5 hari itu bisa dicapai.
Zudan mengaku kecewa dengan lambatnya pelayanan Disdukcapil Kabupaten Tasikmalaya. Ia hanya meminta teguran yang disampaikannya segera ditindaklanjuti.
“Saya tidak mau marah-marah sebetulnya, Tapi ini hajat masyarakat. Ruh kerja Dukcapil itu melayani dan inovasi, itu. Nggak main-main ini,” tandasnya.
