Channel9.id – Jakarta. Seorang siswi di Cirebon nekat mencoba bunuh diri dengan menenggak cairan pembersih lantai. Siswi tersebut diduga alami depresi lantaran tak bisa melanjutkan sekolah di bangku kelas X SMA.
Kasus ini pun tak luput dari sorotan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Ia mengatakan siswi tersebut tidak dapat melanjutkan pendidikan tingkat SMA karena faktor biaya.
“Ada berita yang sangat memprihatinkan hari ini, seorang anak masuk rumah sakit keracunan karena minum pembersih lantai. Hal itu disebabkan karena kekecewaannya orang tuanya tidak meneruskan pendidikannya di tingkat SMA karena faktor biaya,” kata Dedi dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, @dedimulyadi71, Senin (9/6/2025).
Dedi mengatakan anak tersebut hanya bersekolah selama satu semester dan terpaksa berhenti lantaran orang tua tidak sanggup untuk membiayai kebutuhan pendidikan, seperti membeli buku dan seragam.
“Kemudian tahun ini dia ingin meneruskan sekolah lagi, tetapi orang tuanya berkeberatan dia meneruskan sekolah lagi karena ketidakmampuan ekonomi. Kalau sekolahnya sudah tidak bayar, tetapi dia berat untuk beli seragam, beli buku dan sejenisnya,” katanya.
Ia mengaku telah mendatangi orang tua dan anak tersebut melalui ajudannya. Dedi menyatakan bakal mengangkat anak tersebut menjadi anak asuhnya dan bertanggung jawab atas pendidikannya hingga tamat SMA. Ia juga berjanji akan menanggung biaya perawatan rumah sakit.
“Pertama, rumah sakitnya sudah saya selesaikan seluruh biayanya. Yang kedua, mulai besok anak itu menjadi anak asuh saya dan berhak untuk sekolah di sekolah negeri. Tentunya masuk sekolah negerinya sesuai dengan prosedur karena setiap orang harus diperlakukan sama. Tapi saya bertanggung jawab terhadap pendidikannya sampai tamat SMA,” katanya.
Ia juga berjanji akan terus mendampingi siswi tersebut untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi jika memang siswi tersebut berprestasi.
“Kalau punya kemampuan, dia pinter bisa terus meneruskan di perguruan tinggi. Itulah langkah-langkah yang diambil, semoga peristiwa tersebut, tidak terjadi lagi pada siapapun dan menimpa siapapun,” ucapnya.
Sebelumnya, seorang siswi di Cirebon nekat menenggak cairan pembersih lantai di warung buah tempatnya bekerja pada Jumat (6/6/2025) malam sekitar pukul 23.30 WIB. Aksi itu dilakukan karena ia merasa putus asa tak bisa melanjutkan sekolah.
Beruntung, nyawa remaja berinisial MM (17) itu berhasil diselamatkan. Ia langsung dilarikan ke rumah sakit oleh temannya.
Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bapeksi Kota Cirebon yang kini menjadi kuasa hukum MM, Ahmad Faozan, menuturkan, kliennya itu mengalami depresi berat karena tidak mampu membayar biaya pendaftaran sekolah ke jenjang sekolah menengah atas (SMA). Hal itu dikarenakan remaja tersebut terhimpit kesulitan ekonomi.
“Dalam hal ini, dia korban dari depresi karena kemiskinan. Dia tidak bisa melanjutkan SMA-nya,” kata Faozan saat menjenguk MM di RSD Gunung Jati Kota Cirebon, Senin (9/6/2025).
HT