Channel9.id-Prancis. Situasi di Guadaloupe masih kacau walau pihak otoritas menyerukan para warga untuk tetap tenang, Selasa (23/11/2021).
Kericuhan di Guadeloupe terjadi setelah pemerintah pusat Prancis menetapkan peraturan Covid-19 di wilayahnya yang berada di kepulauan Karibia tersebut. Perdana Menteri Prancis Jean Castex sudah menyerukan para warga Guadaloupe untuk tenang.
“Masih ada beberapa kejadian kekerasan ekstrim dimana polisi terlibat baku tembak,” ujar Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin kepada radio France Inter pada hari Selasa.
Baca juga: Penjarahan Marak Terjadi di Guadeloupe, Prancis Akan Kirim Pasukan Elit
Aksi mogok kerja juga sudah berlangsung selama dua minggu dan banyak toko masih tutup setelah maraknya penjarahan, buntut dari unjuk rasa Covid-19. Walaupun Darmanin telah menambahkan 200 pasukan polisi ke daerah konflik, situasi di Guadaloupe masih belum dapat dikendalikan.
Menteri Wilayah Seberang Prancis Sebastien Lecornu menuturkan pada televisi France 2 kalau ia dan beberapa pejabat lainnya akan pergi ke Guadeloupe untuk meninjau situasi disana.
Kebijakan wajib vaksinasi telah membuat beberapa warga Guadaloupe marah. Kebanyakan warga Guadaloupe merupakan keturunan budak Prancis yang bekerja di ladang tebu. Karena itu, pada abad ke-20, banyak orang di Guadaloupe secara sistematis terjangkit pestisida beracun yang sering digunakan di kebun pisang.
Persatuan perdagangan telah memulai aksi mogok di pulau Martinique pada minggu ini.
Akhir-akhir ini, kepulauan Karibia telah terjangkit oleh gelombang baru virus corona dan menyebabkan diterapkannya peraturan lockdown dan dibatalkannya penerbangan. Selain itu rumah sakit di sana juga banyak yang penuh. Hal ini terjadi disaat sektor turisme di belahan dunia lainnya sudah mulai pulih.
