“Sleepover Date” Populer, Kaburkan Kesan Vulgar Seks Bebas
Health Lifestyle & Sport

“Sleepover Date” Populer, Kaburkan Kesan Vulgar Seks Bebas

Channel9.id-Jakarta. Setelah heboh istilah “friends with benefit” (FWB), kini muncul istilah baru yaitu “sleepover date”. Istilah ini merujuk pada kegiatan menginap berdua bersama pacar. Istilah “sleepover date” ini populer beberapa hari belakangan ini setelah hangat diperbincangkan di media sosial.

Menurut Anastasia Sari Dewi, Psikolog klinis dan founder pusat konsultasi Anastasia and Associate, “sleepover date” merupakan pengembangan dari istilah-istilah yang sudah ada seperti Teman tapi Mesra (TTM) atau FWB. Istilah-istilah ini ada untuk menjelaskan hubungan dengan lebih mudah.

“Kalau sebelum-sebelumnya, istilah dalam pasangan itu cuma menikah statusnya, atau berpacaran, kemudian berkembang ada yang TTM, berkembang lagi menjadi FWB, sekarang berkembang lagi menjadi ‘sleepover date’. Seolah-olah semakin menjelaskan hubungannya itu seperti apa, tapi dengan kata yang singkat,” tutur Sari pada Rabu (8/9).

Ia menambahkan bahwa istilah “sleepover date” bisa menjurus pada aktivitas seks bebas, di mana kesan vulgar pada perilaku seks bebas dikaburkan. Ia berpendapat jika istilah ini semakin marak digunakan, maka perilaku seks bebas semakin ternormalisasi. “Untuk hal-hal berisiko, yang sifatnya bisa merugikan baik secara fisik maupun mental, ini seharusnya jangan dinormalisasi,” ujar Sari.

Mengenai “sleepover date”, pakar seks dr Boyke Dian Nugraha turut mengingatkan risiko di balik populernya istilah tersebut. Menurutnya, “sleepover date” yang menjurus perilaku seks bebas itu bisa membawa sejumlah berisiko, termasuk HIV.

“Sama saja. Semua perilaku seks bebas. Hati-hati HIV/AIDS,” ujar dr Boyke, dikutip Kamis (8/9).

Pusat dan Pengendalian Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menjelaskan bahwa HIV bisa menular melalui hubungan seksual berisiko seperti seks bergonta-ganti pasangan tanpa menggunakan kondom.

Sebagai informasi, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) turut menyoroti peningkatan kasus HIV akibat seks bebas di kalangan remaja. Khususnya yang melakukan seks sesama jenis. “Kasusnya mulai bermunculan sekarang ini,” ujar dr Endah dalam Media Interview IDAI.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

24  +    =  25