Channel9.id-Jakarta. Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X mengakui kapasitas tes sampel Covid-19 di DIY masih belum memenuhi target dari Kementerian Kesehatan.
Sultan berujar, angka testing dan tracing Covid-19 selama ini minimal per harinya adalah 2.439 tes dan maksimalnya 10.556 tes.
Berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 22 Tahun 2021 terkait PPKM Darurat Level 4, rata-rata jumlah testing dan tracing Covid-19 DIY telah melampaui target yaitu 7.412 tes per hari.
“Tapi kalau berdasarkan aturan dari Menteri Kesehatan RI yang menargetkan 10 ribu tes per hari, ya kita masih di bawah,” kata Sultan dalam rapat koordinasi bersama Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan, Kamis, 22 Juli 2021.
“Dan untuk positivity rate di DIY, kita juga masih di atas angka yang ditetapkan WHO, tapi kecenderungannya terus menurun. Semoga penurunan ini terjadi terus menerus,” sambungnya.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) diketahui menetapkan standar positivity rate Covid-19 adalah 5 persen.
Guna memenuhi target yang diberikan Kemenkes, maka Sultan akan mempercepat proses testing dan tracing Covid-19 dengan menambah alat polymerase chain reaction (PCR) robotik sebanyak dua unit.
“Ini untuk mempercepat target yang sudah ditentukan Mendagri RI maupun Menkes RI. Kami sudah ada dua alat, tapi kami merasa masih kurang, sehingga akan menambah dua lagi,” ungkap Sultan.
Baca juga: Angka Testing Turun, Satgas Covid-19: Jadikan Bahan Evaluasi
Sementara Luhut Binsar Panjaitan pada kesempatan itu menyebut jika testing dan tracing adalah salah satu upaya kunci mengendalikan penyebaran Covid-19.
Untuk testing, Luhut meminta pelaksanaannya fokus pada positivity rate, tidak hanya jumlah tesnya saja.
“Untuk tracing, saya minta kita bisa kejar target minimal 15 kontak erat per satu konfirmasi positif dalam waktu kurang dari 72 jam. Saya minta kita fokus dulu pada tujuh wilayah aglomerasi dan Bali. Mekanisme yang disusun harus dapat diimplementasi dan dieksekusi secara cepat di lapangan,” imbuh Luhut.
Bagi para kepala daerah, Luhut mengimbau agar bisa mempersiapkan sumber daya dukungan untuk kebutuhan tracer, berkoordinasi dengan pimpinan TNI/Polri di daerah masing-masing, serta mendorong peran Dinas Pemberdayaan Desa atau instansi terkait.
IG