Channel9.id-Jakarta. Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro mengungkapkan bahwa vaksin Merah Putih, yang dikembangkan Universitas Airlangga (Unair), kemungkinan bisa diproduksi massal di akhir 2021.
Sekadar informasi, Universitas Airlangga mengembangkan vaksin tersebut dengan paltform baru yaitu adenovirus.
“Tapi dengan satu catatan, yaitu ada pabrik atau industri yang bisa mengerjakan vaksin dengan platform adenovirus,” sambung Bambang, saat rapat kerja dengan Komisi IX bersama Kementerian Kesehatan dan Kemenristek di Jakarta, belum lama ini.
Baca juga : Vaksin Merah Putih Diproduksi Dalam Jumlah Besar Pada Kuartal IV 2021
Ia mengatakan bahwa belum ada pabrik yang menjadi partner Unair. Sementara itu, saat ini PT Bio Farma baru bisa menangani dua platform vaksin saja, yaitu rekombinan dan inactivated virus.
“Kita harapkan bisa konsentrasi untuk yang adenovirus dan bisa melakukan hilirisasi dari bibit vaksin yang disiapkan Universitas Airlangga,” ujar Bambang.
Selain itu, vaksin tersebut juga tengah dikembangkan oleh Universitas Indonesia (UI) dengan platform yang baru juga, yaitu DNA-mRNA. Namun, kata Bambang, pihak UI juga masih mencari partner atau pabrik untuk pengembangan vaksin.
Maka dari itu, Bambang mengajak sejumlah perusahaan swasta untuk ikut mengembangkan vaksin Merah Putih ini.
“Kita harapkan nantinya pabrik-pabrik tersebut selain bisa meningkatkan kapasitas produksi vaksin, juga bisa menambah variasi platform vaksin yang digunakan dalam pengembangannya,” ujar dia.
Sejauh ini, lanjut dia, sudah ada beberapa yang serius untuk ikut dalam pengembangan dan produksi vaksin, seperti PT Biotos pharmaceuticals, PT Tempo Scan Pacific, PT Kalbe Farma, dan PT Daewoong Infion
(LH)