Channel9.d-Jakarta. Usia tua bukan berarti dewasa secara mental. Ada saja mereka yang masih bersikap manja–seperti selalu berharap dilindungi dan dijaga orang lain, tidak mandiri, dan tidak bertanggung jawab.
Berhubungan dengan orang seperti itu tentu merepotkan, apalagi menjadikannya sebagai pasangan. Memikirkannya sudah membuat pusing.
Dalam psikologi, orang seperti itu bisa jadi mengidap Sindrom Peter Pan–bagi pria atau Cinderella complex–bagi perempuan.
Biasanya, kedua sindrom tersebut diidap oleh orang berusia remaja hingga dewasa. Lantas bagaimana tanda-tanda seseorang mengidap sindrom itu?
Sindrom Peter Pan
Sindrom ini diambil dari nama tokoh Peter Pan, di buku cerita anak-anak dengan judul yang sama, karangan JM Barrie. Peter Pan dikisahkan sebagai anak laki-laki nakal yang menolak dewasa. Oleh karena sikapnya yang kekanak-kanakan itu, namanya dijadikan sebagai nama gangguan psikologis oleh Dan Kiley pada 1983, yaitu Sindrom Peter Pan.
Pria yang mengidap sindrom ini menunjukkan ketidakmatangan atau kedewasaan, secara sosial, psikologis, sosial, hingga seksual. Mereka sangat kekanak-kanakan dan enggan tanggung jawab. Berikut ini tanda-tanda lain seseorang yang mengidap sindrom ini:
a. Manja.
b. Marah jika keinginannya tidak terpenuhi dan suka membantah.
c. Malas dan tidak suka bekerja keras.
d. Tidak bertanggung jawab.
e. Selalu bergantung pada orang lain dalam hal apa pun.
f. Tidak bisa menerima kritikan.
g. Tidak berani mengambil keputusan dan menanggung risiko.
Sindrom Cinderella Complex
Dalam cerita anak-anak, ketika ditinggal Ibu dan Ayahnya, Cinderella hidup bersama ibu dan saudara tirinya yang kerap menyiksanya. Ia lantas mendambakan sosok seperti pangeran. Ia berharap pangeran ini menjaga, menyayangi, dan memberikan kebahagiaan padanya.
Karakter Cinderella itu kemudian dipakai untuk menyebut gangguan psikologis pada wanita, Cinderella complex. Wanita dengan sindrom ini biasanya selalu memiliki keinginan untuk diselamatkan, dilindungi, dan disayang oleh sosok seperti pangeran. Adapun tanda-tanda perempuan yang memiliki sindrom ini yaitu sebagai berikut.
a. Manja.
b. Kurang percaya diri.
c. Selalu bergantung pada orang lain.
d. Selalu ingin dilindungi.
e. Merasa tidak berdaya.
Adapun pemicu sindrom ini ialah kesalahan pola asuh saat kecil, yang kemudian terbawa hingga dewasa.
Pada pengidap Sindrom Peter Pan, di masa anak-anaknya, kemungkinan si pengasuh, misalnya, selalu menuruti keinginannya, membelanya, dan turun tangan saat melakukan kesalahan. Sementara pada pengidap Cinderella complex, pengasuh selalu hadir dan terlibat dalam setiap urusan anak. Kebiasaan itu kemudian dibawa hingga dewasa.
Maka dari itu, orang tua atau pengasuh saat merawat anak, mesti memahami tentang pendidikan dan psikologis anak, sehingga anak bisa tumbuh dewasa dan mampu menghadapi realita.
(LH)