Channel9.id-Jakarta. Whistleblower mengungkapkan bahwa ada masalah keamanan di Twitter, lapor The Washington Post. Ia telah melaporkan perkara itu ke Kongres dan Komisi Perdagangan Federal (FTC).
Whistleblowe itu mengatakan bahwa teknisi Twitter mana pun masih punya akses ke program internal—yang sebelumnya disebut “GodMode”. Akses ini memungkinkan mereka menge-tweet dari akun mana pun.
Whistleblower menyebut bahwa mode itu—yang kini disebut “Mode Istimewa”—masih bisa digunakan di laptop setiap teknisi. Teknisi hanya perlu mengubah kode sederhana dari “FALSE” menjadi “TRUE”. Tampilan layar kode, termasuk dalam keluhan Oktober yang diajukan ke FTC, menunjukkan peringatan kepada siapa pun yang menggunakannya: “BERPIKIR SEBELUM ANDA MELAKUKAN INI.”
Sebetulnya, itu bukan pertama kalinya masalah keamanan Twitter menarik perhatian. Di 2020 lalu, penipu crypto meretas sistem internal Twitter, lalu menposting tweet palsu dari akun Presiden Joe Biden, Barack Obama, Musk, dan lainnya.
Pada saat itu, eksekutif Twitter mengatakan bahwa pihaknya telah memperbaiki masalah tersebut. Namun, whistleblower pertama Twitter, Peiter Zatko, membantahnya. Teknisi lain mengklaim pada saat itu GodMode masih tersedia secara luas.
Gugatan whistleblower terbaru mengatakan insiden sebelumnya menyebabkan Twitter membuka kembali kasus tersebut. Ini memicu penemuan baru bahwa para teknisi juga bisa menghapus atau memulihkan tweet siapa pun. Ia juga mengklaim bahwa Twitter tak bisa mencatat siapa, jika ada, yang menggunakan atau menyalahgunakan hak istimewa itu.
Sekadar informasi, ungkapan whistleblower itu diajukan oleh Whistleblower Aid, perusahaan nirlaba yang juga mewakili Zatko. FTC dilaporkan mewawancarai mantan karyawan Twitter tentang tuduhan tersebut.