Oleh: Rahmat Edi Irawan*
Channel9.id-Jakarta. Stasiun televisi menjadi salah satu pihak yang dituding menjadi salah satu penyebab Tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur akhir pekan lalu.
Permintaan Polri, agar jadwal pertandingan tidak dilangsungkan malam hari ditolak PSSI dan LIB, karena pertandingan Arema melawan Persebaya sudah terjadwal disiarkan salah satu stasiun televisi pada malam hari.
Baca juga: Tragedi Kanjuruhan, Mabes Polri Turunkan Tim DVI
Besarnya revenue yang didapatkan stasiun televisi jika partai itu ditayangkan pada saat malam hari atau prime time, dibandingkan jika tayang dipindah ke sore, menyebabkan saran Polri tidak dijalankan pihak panitia pelaksana atau Panpel.
Sayangnya, keinginan stasiun televisi agar pertandingan digelar malam hari, kadang tidak didukung infrastruktur dan support lainnya, termasuk dukungan pihak keamanan yang memadai.
Stadion Kanjuruhan yang terletak di luar kota Malang, tidak terlalu pas memainkan partai malam hari, terutama akses kendaraan umum yang terbatas untuk sampai dan pulang ke sana.
Pada partai yang digelar malam hari, dukungan personel keamanan, juga diperlukan dalam jumlah yang jauh lebih banyak dibandingkan pertandingan pada sore hari.
Penulis melihat perlunya semua stakeholder sepakbola Indonesia duduk bareng, mencari solusi terbaik, agar waktu pertandingan yang paling pas di sebuah stadion. Jangan dipaksa main malam, hanya untuk kepentingan rating, share serta revenue televisi.
Pihak panitia juga harus melihat apakah infrastruktur stadion, baik di dalam maupun di luarnya sudah cukup aman, memadai dan bisa digunakan, jika pertandingannya digelar malam hari. Tidak ada nilai komersial yang lebih tinggi dari satu nyawa manusiapun.
*Pakar Komunikasi