Channel9.id-Jakarta. Di akhir pekan ini, ada saja orang yang ingin membayar utang tidur dengan tidur lebih lama. Mungkin Kamu salah satunya. Kamu pasti berharap merasa lebih segar dan bugar setelah bangun tidur. Namun, bukannya merasakan manfaat ini, Kamu justru merasa capek. Kamu mungkin penasaran mengapa ini bisa terjadi. Kalau begitu, coba simak ulasan berikut ini, ya.
Tidur sejatinya merupakan kebutuhan dasar manusia. Aktivitas ini membantu mengumpulkan ingatan, mengisi ulang energi, hingga menjaga sistem kekebalan tubuh.
Menurut para ahli, kebutuhan tidur manusia adalah 7—8 jam per malam. Saat tidur, Kamu akan melewati lima tahapan, dengan 1—4 tahapan periode tidur REM atau Rapid Eye Movement atau REM—di mana setiap tahapan berlangsung sekitar 90 menit.
Pada tahap pertama, Kamu tidur ringan dan rentan dibangunkan. Ototmu mulai rileks dan mata juga bergerak lambat. Namun, kerap kali otot berkontraksi mendadak atau “hypnic myoclonia”, yaitu sensasi akan jatuh. Kalau Kamu terbangun, Kamu mungkin akan mengingat visual yang terpecah-pecah.
Lalu di tahap kedua, Kamu mulai tidur. Napas dan detak jantung pun mulai teratur. Gerakan mata juga berhenti, suhu tubuh menurun, dan mulai masuk alam tidur. Gelombang otak pun melambat.
Kemudian tahap tiga hingga empat adalah tahapan tidur dalam atau “deep sleep”. Pada tahap ini, energimu yang telah hilang diisi ulang dan jaringan serta sel-sel diperbaiki dan muncul. Tekanan darah juga jadi turun, napas melambat, dan mata berhenti bergerak, serta otot-otot menjadi rileks.
Di tahap lima atau sering disebut juga dengan tahap REM, akan terjadi 70—90 menit pertama setelah Kamu tidur. Fase ini akan terulang di setiap tahapan. Di tahapan ini Kamu bermimpi.
Itu dia tahapan-tahapan tidur. Jika Kamu berencana memperpanjang jam tidur, maka Kamu bakal mengulangi siklus tidur kembali ke tahapan pertama. Saat pengulanaan ini terjadi, kemungkinan besar Kamu akan terbangun di antara tahapan kedua hingga keempat, atau saat Kamu sudah ada di tahapan REM.
Bangun di tengah-tengah “deep sleep”, atau bahkan saat tahapan REM, membuatmu merasa lelah atau sleep inertia-yakni keadaan di mana Kamu tiba-tiba terbangun dari fase tidur REM. Kondisi ini memungkinkan Kamu merasa merasa pusing, lemas, lelah, pusing atau uring-uringan.
Itulah yang yang membikin Kamu merasa lelah jika terlalu lama tidur. Maka dari itu, tidurlah dengan waktu yang disarankan yaitu 7—8 jam. Namun demikian, kebutuhan tidur setiap orang memang berbeda. Untuk itulah, kenalilah tubuhmu sendiri.