Tiga Jurnalis Muda Afghanistan Dibunuh Saat Pulang Kerja
Internasional

Tiga Jurnalis Muda Afghanistan Dibunuh Saat Pulang Kerja

Channel9.id-Afghanistan. AlJazeera melaporkan  tiga jurnalis permpuan dibunuh di Afghanistan sepulang kerja, pada hari Kamis (4/3/2021).

Pekerjaan ini adalah impian wanita berusia 21 tahun, Mursal Wahidi, untuk bekerja di stasiun TV lokal di kotanya di daerah barat Afghanistan. Minggu ini, saat Wahidi pulang dari kantornya, ia disambut oleh pria yang langsung menembakkan timah panas ke arah kepala dan dadanya. Ia dibunuh.

Dalam waktu yang hampir bersamaan, dua rekan kerjanya, Sadia Sadat yang berumur 21 tahun dan Shahnaz Raufi yang berumur 20 tahun pulang dengan kendaraan umum. Disaat mereka sudah dekat dengan rumahnya, seseorang yang mengikutinya melepaskan tembakan, membunuh mereka berdua dan melukai dua pejalan kaki lainnya.

Tidak hanya jurnalis, tapi hakim, pengacara, dan aktivis juga diincar oleh para pembunuh sejak Amerika Serikat menandatangani pakta perdamaian dengan Taliban setahun lalu.

Angka pembunuhan naik semenjak adanya pembicaraan perdamaian antara pemerintah Afghanistan dengan Taliban yang dimulai tahun lalu di Qatar, walaupun negosiasinya terhenti.

Pada bulan Desember, Malala Maiwand, jurnalis perempuan lainnya yang bekerja di Enikass TV, terbunuh di Jalalabad dengan kronologis yang hampir sama.

Ayah Wahidi sudah meminta anaknya untuk berhenti dari pekerjaannya setelah berita tentang pebunuhan Maiwan mencuat, namun ia menolak karena jurnalis adalah pekerjaan impiannya.

“Menjadi jurnalisme adalah cita-citanya,” kata Wahidullah Khogyani kepada kantor berita The Associated Press (AP). Wahidullah merasa anaknya tidak menerima ancaman apapun, namun jika iya, pasti disembunyikan darinya.

Otoritas Afghanistan telah menangkap pelaku pembunuhnya. Ia bernama Qari Baser dan pihak otoritas bersikeras mengatakan bahwa ia merupakan seorang Taliban. Polisi tidak menjelaskan bagaimana Qari dapat membunuh ketiganya di tempat yang berjauhan dengan waktu yang hampir berdekatan.

Pembunuhan ketiga jurnalis terrencana ini merupakan kampanye berdarah terhadap jurnalis di Afghanistan yang paling terbaru. Menurut Afghan Journalists Safety Committee kekerasan terhadap jurnalis naik 26% di tahun 2020 dibandingkan tahun sebelumnya, yang mencatat 132 ancaman dan tindak kekerasan kepada jurnalis dan pekerja media di tahun lalu.

Dalam kurun waktu enam bulan, 15 jurnalis dan pekerja media telah terbunuh.

(RAG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  8  =  9