Channel9.id – Jakarta. Arab Saudi mempertimbangkan tawaran Tiongkok untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), Jumat (25/8/2023). Tawaran ini datang setelah Saudi merasa kecewa dengan ketentuan pembangunan Pembangkit Listrik Nuklir dari Amerika Serikat.
China National Nuclear Corporation (CNNC), telah memberikan proposal konstruksi PLTN yang akan dibangun di dekat daerah perbatasan Qatar dan Uni Emirat Arab.
Disebutkan sebelumnya bahwa AS menerapkan ketentuan yang kurang disukai Saudi dalam pembangunan PLTN, termasuk soal pengayaan atau penambangan uranium. Pejabat Arab Saudi berharap bahwa tawaran Tiongkok ini dapat membuat Amerika Serikat melonggarkan ketentuannya tersebut.
Tiongkok sendiri nampaknya tidak akan menerapkan ketentuan yang sama terhadap Saudi.
CNNC, Kementerian Luar Negeri Tiongkok dan Arab Saudi masih belum mengeluarkan pernyataannya terkait hal ini.
Arab Saudi dan Tiongkok sendiri telah memperketat hubungannya dalam beberapa tahun ini. Semakin mesranya hubungan kerjaan dengan Xi Jinping tentunya membuat khawatir Amerika Serikat.
Sebelumnya, Presiden Tiongkok Xi Jinping telah mengunjungi Saudi pada bulan Desember lalu. Pada bulan Juni kedua negara mengumumkan kerjasama investasi senilai 10 triliun dolar.
Tiongkok yang merupakan konsumen energi paling terbesar di dunia bertekad untuk mengadakan kerja sama dengan negara-negara Teluk Persia dalam kerja sama sektor energi.
Dalam beberapa tahun ini, Tiongkok sedang berusaha mengekspor industry energi nuklirnya ke negara-negara lain.
Baca juga: Ketar-Ketir Karena AI, AS Bikin UU untuk Cegah Peluncuran Nuklir oleh AI
Pada tahun 2019, pejabat senior Tiongkok mengatakan bahwa mereka dapat membuat sebanyak 30 reaktor nuklir sepanjang Belt and Road Initiative (BRI).