Channel9.id-Serang. Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian kembali melakukan kunjungan jemput bola koordinasi dengan Kepala Daerah. Kali ini Mendagri bertemu Gubernur Banten, Wahidin Halim, dalam rangka meninjau kesiapan Pemerintah Daerah Banten untuk percepatan penanganan virus korona, Covid-19.
“Saya datang ke Banten karena berkepentingan penduduk Banten yang besar, sekitar 11 juta orang, terkonsentrasi di Tangerang yang berdekatan dengan Jakarta. Sementara Jakarta dan daerah lain ada yang positif Covid 19,” ujarnya dalam konferensi pers usai rapat tertutup dengan Gubernur dan Forkopimda Banten selama tiga jam di Kantor Gubernur Banten, Serang, Banten, Kamis (19/3).
Tito mengaku perlu berdiskusi secara mendalam dengan Gubernur Banten beserta jajarannya agar kebijakan Pemerintah Pusat bisa seiring berjalan, dan terjadi sinkronisasi dengan Pemerintah Daerah.
“Saya dapat masukan dari Bapak Gubernur tentang situasi Covid-19 di Banten. Kemudian langkah-langkah yang telah dilakukan Gubernur dan jajarannya juga Bupati serta Walikota. Selain itu juga apa saja yang menjadi hambatan-hambatan di daerah dan masukan untuk pusat,” ujar Tito.
Mantan Kapolri itu mengapresiasi Pemerintah Provinsi Banten beserta Forkopimda diantaranya telah melakukan edukasi kepada masyarakat tentang social distancing, menjaga jarak agar tidak terjadi penularan.
“Kemudian Edukasi tentang pentingnya menjaga daya tahan tubuh melalui berbagai cara seperti olahraga, asupan makanan sehat dan juga vitamin,” tambahnya.
Tito juga menekankan arahannya kepada Gubernur Banten terkait langkah-langkah mitigasi kepada yang terpapar korban Covid-19.
“Kemudian Bapak Gubernur juga sudah membentuk command center yg dilengkapi IT untuk memantau dinamika covid-19,” lanjutnya.
Mendagri menambahkan, pihaknya telah memberikan masukan tentang upaya-upaya yang akan dilakukan ke depan.
“Kita memasuki fase penularan, dan berdasarkan data-data umumnya grafik data eksponensial artinya terjadi peningkatan lebih cepat,” tambahnya.
Menurutnya perlu ada upaya-upaya, pertama melakukan edukasi kepada masyarakat secara massif tapi tidak membuat panik tentang apa itu Covid-19, bagaimana sistem penularan dan karakteristiknya berdasarkan penelitian Pemerintah Tiongkok yang sudah dibukukan bagaimana mereka menangani Covid-19.
“Saya sudah berikan (buku) kepada Bapak Gubernur agar jadi bahan masukan untuk kebijakan,” pungkas Tito.