Channel9.id-Jakarta. Setelah Putin mengumumkan bahwa Rusia menangguhkan partisipasinya pada pakta Perjanjian Nuklir START (Strategic Arms Reduction Treaty), beberapa tokoh dunia memberikan tanggapan dan responnya terhadap langkah yang diambil Putin itu, Rabu (22/2).
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken menyebutkan kalau langkah Putin “sangatlah disayangkan dan tak bertanggung jawab”. Selain itu, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan kalau langkah itu membuat keamanan dunia semakin terancam dan mendesak Putin untuk memikirkan langkahnya lagi.
Baca juga: Debat Panas Jarak Jauh Putin Biden, Konfllik Semakin Mengkhawatirkan
Duta Cina di PBB, Zhang Jun, menjelaskan kepada para wartawan bahwa pakta START dan instrumen lainnya sangatlah penting untuk keamanan dunia dan mengatakan “Dalam isu sepenting ini, pihak-pihak yang bersangkutan harus terus bernegosiasi dengan satu sama lain untuk mencari solusi terbaik,” ujarnya.
Dibawah pakta yang masanya akan berakhir pada 2026 nanti itu, Amerika Serikat dan Rusia dapat memeriksa masing-masing persenjataan nuklirnya. Namun pada Agustus lalu, saat konflik Ukraina sedang memanas, Rusia menolak izin AS untuk menginspeksi persenjataan nuklirnya.
Baca juga: Partai Republik AS Kritik Biden Terkait Kunjungan ke Ukraina
Pakta keamanan nuklir START yang saat itu ditandatangani oleh Barack Obama dan Dmitry Medved pada tahun 2010 mengikat AS dan Rusia untuk membatasi jumlah nuklir yang dapat digunakan oleh kedua negara tersebut.
Perjanjian START itu sendiri dapat diperpanjang lima tahun dengan persetujuan kedua belah pihak. Rusia dan AS sendiri telah memperpanjang perjanjian itu selama lima tahun pada 3 Februari 2021 lalu.
Namun, dengan diumumkannya Rusia yang memutuskan untuk menangguhkan partisipasinya dalam pakta tersebut membuat kedua belah pihak tidak dapat saling menginspeksi persenjataan nuklirnya. Walaupun begitu, Kementerian Luar Negeri Rusia menegaskan, bahwa keputusan ini tidak berarti Rusia sepenuhnya menarik diri dari perjanjian START tersebut.
(RAG)