Channel9.id-Jakarta. Menteri Pertahanan AS Mark Esper menegaskan dirinya tidak mendukung penggunaan militer untuk membubarkan para pendemo di AS. Diketahui, Presiden Donald Trump menyerukan penggunaan militer untuk atasi pengunjuk rasa yang memprotes kematian George Floyd.
Berbicara dalam briefing Pentagon, Rabu (03/06), Esper menyampaikan tidak mendukung penerapan Insurrection Act, undang-undang lama yang memungkinkan Trump untuk mengaktifkan militer untuk penegakan hukum guna mengendalikan demonstrasi di jalanan.
“Pilihan untuk menggunakan pasukan militer aktif dalam penegakan hukum hanya dapat dibenarkan sebagai upaya terakhir dan hanya dalam beberapa situasi paling mendesak dan keadaan bahaya darurat. Saat ini, kita tidak berada dalam situasi seperti itu,” ujarnya sebagaimana dilansir VOA.
Esper juga menjelaskan perihal keberadaannya hari Senin (02/06) ketika sejumlah aparat penegak hukum secara paksa membubarkan para pemrotes yang berdemo di Taman Lafayette, di seberang Gedung Putih supaya presiden dapat berjalan kaki ke sebuah gereja yang rusak di dekatnya. Esper terlihat berdiri di samping presiden ketika Trump memegang Alkitab.
Esper mengklaim, dirinya tidak menyadari bahwa akan terlibat dalam acara tersebut. Ia mengatakan berupaya untuk menjaga agar Departemen Pertahanan tidak terlibat dalam politik, namun seringkali gagal.