Twitter Sembarangan Labeli Akun Media Sebagai “Didanai oleh Pemerintah”, Kenapa
Techno

Twitter Sembarangan Labeli Akun Media Sebagai “Didanai oleh Pemerintah”, Kenapa?

Channel9.id. Twitter kini melabeli lebih banyak media yang “didanai oleh pemerintah” di akun media internasional. Dilansir dari TechCrunch, akun yang dimaksud termasuk Perusahaan Penyiaran Australia (ABC Australia), Layanan Penyiaran Khusus Australia (SBS), penyiar publik Selandia Baru RNZ, SR Ekot dan SVT Swedia, dan TV3.cat Catalonia.

“Selama lebih dari 90 tahun ABC selalu dan tetap menjadi organisasi media independen, bebas dari kepentingan politik dan komersial,” tulis ABC di Twitter menanggapi pelabelan tersebut, Senin (17/4).

Sementara itu, perwakilan dari SBS mengaku khawatir pelabelan itu membuat pengguna Twitter percaya bahwa mereka dikendalikan oleh pemerintah, padahal sebenarnya tidak demikian.

“Meski kami menghargai Twitter yang mengusahakan transparansi pada platformnya, kami yakin label ‘Media yang didanai publik’ lebih baik mencerminkan sifat komersial-publik campuran dari model pendanaan kami dan fakta bahwa SBS tetap independen dari Pemerintah dalam editorial dan pengambilan keputusan konten kami,” ujar juru bicara SBS.

Twitter memberi BBC label “didanai oleh publik”, yang tampaknya tak terlalu menyesatkan daripada “didanai oleh pemerintah”. Namun, Twitter melabeli NPR sebagai media yang “didanai oleh pemerintah”—lantaran menerima 1% pendanaan dari pemerintah AS. Sebelumnya, NPR sempat dilabeli “berafiliasi dengan negara”. Menyikapi pelabelan ini, NPR lantas meninggalkan Twitter.

Setelah NPR, CBC, PBS, dan media lannya ikut menjauhi Twitter. Mereka men-tweet bahwa, “jurnalisme tidak memihak dan independen. Sebalinya tidaklah benar. Itulah mengapa kami menghentikan sementara aktivitas kami di @Twitter.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  4  =  10