Reaksi UE terkait Tarif
Ekbis Internasional

UE Hadapi Tekanan Tarif AS: Pertimbangkan Pajak Digital untuk Google hingga Apple

Channel9.id, Jakarta – Uni Eropa (UE) tengah berada di persimpangan krusial dalam kebijakan dagangnya menyusul tenggat waktu 9 Juli 2026 yang ditetapkan Presiden AS Donald Trump. Blok 27 negara itu kini menimbang dua pilihan utama: menerima kesepakatan dagang dengan syarat yang lebih menguntungkan bagi Washington atau melanjutkan pertarungan tarif dengan risiko eskalasi ekonomi.

Sebagian besar pemimpin negara anggota yang berkumpul di Brussels pada Kamis (26/6/2026) diperkirakan akan memberikan mandat kepada Komisi Eropa untuk mengambil pendekatan pragmatis demi meredam potensi perang dagang. Kesepakatan cepat menjadi opsi realistis, namun di balik itu, UE juga menyiapkan senjata tandingan – termasuk kemungkinan penerapan pajak atas iklan digital yang menyasar raksasa teknologi asal AS seperti Google (Alphabet), Meta, Apple, Microsoft, hingga X.

“Konflik dagang harus dicegah agar tidak memburuk. Komisi Eropa saat ini tengah merundingkan solusi yang saling menguntungkan, dan kami mendukung pendekatan itu,” ujar Kanselir Jerman Friedrich Merz di parlemen.

Ancaman Tarif Trump Picu Reaksi Balik

Trump sebelumnya mengancam menaikkan tarif impor terhadap produk UE hingga 50% jika negosiasi tidak membuahkan hasil. Saat ini, tarif AS sudah mencakup 50% untuk baja dan aluminium, 25% untuk mobil dan suku cadang, serta 10% terhadap mayoritas produk Eropa lainnya. Ancaman ini menekan UE untuk mempertimbangkan respons yang strategis.

Menurut para diplomat, sebagian besar negara anggota tampak lebih memilih kompromi ketimbang eskalasi. Namun, ada pula seruan untuk tidak tunduk sepenuhnya. Salah satu opsi yang mengemuka adalah paket rebalancing senilai hingga €95 miliar yang tengah dibahas, termasuk pajak digital sebagai bentuk perimbangan terhadap surplus jasa AS.

“Kami sedang mengevaluasi langkah-langkah tandingan. Pajak digital adalah salah satu opsi strategis yang secara langsung menargetkan surplus jasa AS dari sektor teknologi,” ujar seorang diplomat senior UE.

Komisi Eropa sebelumnya telah menyetujui skema tarif balasan senilai €21 miliar, namun belum diberlakukan. Kini, sejumlah negara anggota justru mendorong pelonggaran dalam paket balasan. Komisi pun memperingatkan bahwa pelonggaran berlebihan akan merusak efektivitas langkah rebalancing.

Di sisi lain, tekanan juga datang dari sektor bisnis Eropa yang mendesak kepastian regulasi dan akses pasar. Sementara itu, dari 27 negara anggota, 23 pemimpin dipastikan hadir langsung di Brussels setelah menghadiri KTT NATO di Den Haag, memperlihatkan urgensi isu dagang ini di level politik tertinggi.

Meski potensi kompromi semakin kuat, para pengambil kebijakan di Brussels tidak menutup kemungkinan menggunakan tarif dan regulasi digital sebagai alat tawar di meja perundingan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  27  =  33