Channel9.id-Skotlandia. Sebuah universitas di Skotlandia menyatakan akan mengembalikan Perunggu Beninnya yang merupakan salah satu dari ribuan artefak curian pasukan Inggris di tahun 1897, Kamis (28/10/2021). Pernyataan ini membuat institut ketiga di Eropa yang mau mengembalikan artefak tersebut ke negeri asalnya.
Patung artefak itu merupakan patung kepala Oba, atau raja, dari Kerajaan Benin di Nigeria. Patung perunggu yang dicuri oleh pasukan Inggris itu merupakan salah satu benda peninggalan terpenting Afrika yang saat ini kebanyakan berada di Eropa.
Universitas Aberdeen mendapatkan patung kepala itu pada hasil lelang pada tahun 1957. Setelah adanya tinjauan dari tempat asalnya, telah terkonfirmasi kalau patung kepala itu merupakan salah satu artefak yang dicuri oleh pasukan Inggris dan pihak universitas telah menghubungi pemerintah Nigeria karena ingin mengembalikan artefak tersebut ke tempat asalnya.
“Selama lebih dari 40 tahun, Perunggu Benin telah menjadi simbol penting ketidakadilan,” ucap Professor George Boyne, dalam pernyataannya sebelum menyerahkan artefak ke delegasi Nigeria. George Boyne merupakan Ketua dan Wakil-Kanselir Universitas Aberdeen.
“Terasa tidak pantas untuk mempertahankan artefak dengan nilai warisan sebesar ini yang dulunya didapatkan dengan perbuatan tercela,” tambahnya
Oba Benin saat ini, Ewuare II, mengatakan kalau perunggu itu “Berisi jiwa orang-orang kami,” tuturnya. Sang raja juga menambahkan kalau ia berharap tindakan terpuji dari universitas Skotlandia itu dapat dicontoh oleh institut-institut lain.
Sebelumnya di hari Rabu, sebuah kampus Universitas Cambridge mengembalikan Perunggu Benin juga ke Nigeria. Selain di Cambridge, di Paris, Museum Quai Branly mengembalikan 26 artefak yang dicuri pada tahun 1892 dari republik Benin yang saat itu merupakan daerah koloni Prancis.
Pengembalian itu merupakan bukti nyata momentum kembalinya artefak-artefak yang dicuri dari Afrika oleh bangsa Eropa pada masa kolonial. Jerman juga sudah sepakat untuk mulai mengembalikan Perunggu Benin yang ada di museum pada tahun depan nanti.
Rangkaian pengembalian itu berharap dapat menekan Museum Inggris di London yang mempunyai koleksi Perunggu Benin terbanyak untuk turut mengembalikan artefak tersebut ke tempat asalnya.
(RAG)