Techno

Virus Corona Baru Bisa Menginfeksi Berkali-Kali

Channel9.id-Jakarta. Hasil studi dari Universitas Kings College London, Inggris, menemukan bahwa kekebalan pasien dari Covid-19 bisa hilang dalam beberapa bulan, setelah dinyatakan sembuh.

Studi itu dilakukan sepanjang Maret dan Juni. Para peneliti menguji kadar antibodi terhadap 96 pasien dan petugas kesehatan di Yayasan NHS Guy dan St Thomas yang terkonfirmasi positif Covid-19–setelah menjalani tes PCR atau tes antibodi.

Studi ini telah diterbitkan dalam makalah pra-cetak di medRxiv. Namun, belum ditinjau oleh rekan sejawat atau peer reviewed.

Tubuh akan memproduksi protein yang disebut antibodi, jika mendeteksi bahaya yang masuk seperti virus. Lantas, tubuh akan mengarahkan sel untuk melacak dan menumpas bahaya itu.

Hanya orang yang memiliki antibodi yang cukup yang bisa menangkal bahaya atau infeksi baru yang masuk. Mereka ini yang memiliki kekebalan.

Namun, dalam kasus Covid-19, antibodi ini bakal menyusut dalam beberapa bulan. Sehingga, ada kemungkinan seseorang bisa terinfeksi virus ini berkali-kali.

Para peneliti menemukan, tingkat antibodi pasien meningkat tiga minggu setelah gejala muncul. Namun, antibodi ini menghilang cepat setelah itu.

Diketahui, 60% peserta penelitian menunjukkan respon antibodi “kuat” saat terinfeksi. Sementara, hanya 17% peserta yang tetap memiliki tingkat antibodi yang sama saat di akhir periode pengujian.

Selain itu, para peneliti pun menyampaikan bahwa orang yang memiliki gejala parah Covid-19 tingkat antibodi lebih tinggi dan mampu bertahan lebih lama. Di beberapa kasus infeksi dengan gejala yang lebih ringan, para peneliti justru tidak mendeteksi antibodi sama sekali di akhir penelitian yang berlangsung tiga bulan itu.

Kesimpulannya, Covid-19 bisa menginfeksi orang berkali-kali. Hal ini serupa dengan sifat infeksi virus corona lain. Artinya, menggunakan vaksin sekali pakai atau herd immunity mustahil terjadi. Pasalnya, para peneliti menyebut antibodi akan terus berkurang seiring berjalannya waktu.

Kendati begitu, para peneliti menyebut antibodi bukan satu-satunya cara orang dapat melawan Covid-19. Menurut mereka, Sel T, yang mencari dan menghancurkan sel yang terinfeksi SARS-CoV-2, juga dapat memberikan perlindungan.

“Mereka yang memiliki tes antibodi positif, terutama mereka yang tidak dapat menjelaskan di mana mereka terpapar harus terus hati-hati, menjaga jarak sosial, dan menggunakan masker yang tepat,” terang Dosen Klinis Warwick Medical School James Gill, dikutip dari Channel News Asia.

(LH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

48  +    =  54