Channel9.id – Jakarta. Elon Musk resmi mengizinkan pengguna X (dahulu Twitter) mengunggah konten maupun grafis bermuatan pornografi. Aturan ini berlaku untuk konten dewasa (not safe for work/NSFW) dalam format fotografi, animasi maupun konten yang dibuat dengan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
Aturan ini diumumkan dengan menambahkan klausul baru ke daftar kebijakan X. Pengguna diperbolehkan membagikan video yang berisi adegan dewasa selama pihak di dalam video memiliki kesepakatan untuk melakukannya.
“Kami percaya bahwa pengguna bisa membuat, mendistribusikan dan mengonsumsi materi terkait tema seksual, selama materi itu diproduksi dan didistribusikan atas dasar suka sama suka,” demikian keterangan X terkait kebijakan konten dewasa, dikutip dari halaman Pusat Bantuan X.
Media sosial milik Elon Musk itu menilai bahwa konten dewasa merupakan bentuk ekspresi artistik yang legal. “Ekspresi seksual, visual atau tertulis, dapat menjadi bentuk ekspresi artistik yang sah,” tulis X.
Akan tetapi, X tetap memasang aturan main bila pengguna ingin mengunggah konten tersebut. Salah satunya yaitu bahwa pengguna harus menambahkan label yang jelas untuk mengidentifikasinya sebagai konten sensitif.
Konten itu juga tidak diizinkan diunggah di tempat yang mencolok, misalnya sebagai gambar profil atau banner alias gambar persegi panjang di halaman profil. Konten yang mendorong eksploitasi hingga kekerasan terhadap anak di bawah umur juga termasuk konten dewasa yang diharamkan.
X juga membatasi konten itu agar tidak muncul di linimasa pengguna di bawah usia 18 tahun, sesuai dengan usia yang dicantumkan di platform-nya.
“Kami percaya pada otonomi orang dewasa untuk terlibat dan membuat konten yang mencerminkan keyakinan, keinginan, dan pengalaman mereka sendiri, termasuk yang terkait dengan seksualitas. Kami menyeimbangkan kebebasan ini dengan membatasi paparan Konten Dewasa untuk anak-anak atau pengguna dewasa yang memilih untuk tidak melihatnya,” tulis X.
Aturan konten kekerasan X juga memiliki pedoman serupa, tetapi X menyatakan bahwa konten tidak boleh terlalu berdarah atau menggambarkan kekerasan seksual. Platform ini terus melarang konten yang secara eksplisit mengancam atau menghasut/mengagungkan kekerasan.
Alasan X untuk mengizinkan konten grafis adalah untuk memungkinkan orang berpartisipasi dalam percakapan tentang apa yang terjadi di sekitar mereka, dan menyertakan gambar dan video.
Adapun X tidak pernah secara eksplisit melarang konten dewasa di platform-nya. Berdasarkan laporan Reuters, pada 2022, sekitar 13 persen postingan di X adalah konten dewasa. Jumlahnya ditaksir meningkat sejak saat itu.
HT