Channel9.id – Jakarta. Warner Bros dengan The Nun II and Disney Sudio dengan A Haunting in Venice bertarung memperebutkan posisi tertinggi di box office. Momen peluncuran keduanya bertabrakan dengan masa akhir musim panas dimana terjadinya penurunan pembelian tiket bisokop.
Dilansir dari Variety, film “A Haunting in Venice,” menjadi adaptasi ketiga dari novel Agatha Christie oleh sutradara Kenneth Branagh. Film ini meraup tambahan pendapatan sebesar $22,7 juta di box office internasional, sehingga total pendapatan globalnya mencapai $37,2 juta. Sementara di Amerika Utara, penjualan tiket film ini sedikit lebih baik dibanding pendahulunya, “Death on the Nile” dengan $12,8 juta, namun masih di bawah film pertama dalam seri, “Murder on the Orient Express” yang meraup $28,6 juta.
Disney dan 20th Century menggelontorkan dana sekitar $60 juta untuk produksi “A Haunting in Venice,” angka yang lebih rendah dibanding biaya produksi “Death on the Nile” sebesar $90 juta. Film ini menampilkan Kenneth Branagh, Jamie Dornan, Tina Fey, dan Michelle Yeoh. Berdasarkan novel “Hallowe’en Party” karya Christie tahun 1969, kisah film ini mengikuti Hercule Poirot yang sudah pensiun dalam upaya menyelesaikan kasus pembunuhan saat sebuah séance. Namun, tanggapan kritikus dan penonton tampak kurang antusias dengan skor 79% di Rotten Tomatoes dan “B” di Cinemascore.
Sementara itu, “The Nun II” berhasil melampaui ekspektasi dengan penurunan hanya 55% di pekan kedua. Secara total, film ini telah menghasilkan $56 juta di domestik dan $102,3 juta di internasional. Di posisi ketiga ada “Equalizer 3” dengan pendapatan $7,23 juta, diikuti oleh “My Big Fat Greek Wedding 3” yang menambahkan $4,7 juta. Film “Barbie” besutan Greta Gerwig masih bertahan di lima besar dengan pendapatan sebesar $3,5 juta, mengalahkan pendapatan film “The Avengers” tahun 2012 dengan total $625 juta.
Kendati ada persaingan ketat, penjualan tiket pada akhir pekan ini menunjukkan tren menurun, dengan total hanya mencapai $62 juta. Paul Dergarabedian, analis senior Comscore, mengungkapkan, “Tidak ada yang lebih ‘normal’ selain perlambatan pasca-musim panas di box office, dan tahun ini tidak terkecuali.”
(FB)