Channel9.id-Jakarta. Hingga kini, kebijakan privasi baru WhatsApp masih menjadi sorotan. CEO WhatsApp Will Cathcart, kepada Times of India, mengakui bahwa komunikasi pihaknya membikin para pengguna kebingungan. Bahkan, membikin banyak penggunanya berpindah ke platform lain, seperti Signal dan Telegram.
“Kami tahu bahwa kami harus bersaing untuk kepercayaan pengguna menyangkut privasi, dan kami pikir pada akhirnya ini adalah hal yang baik untuk dunia, untuk orang-orang memiliki pilihan,” ujar Cathcart, Selasa (19/1).
Perihal pembaruan kebijakan, Cathcart menegaskan bahwa WhatsApp tak mencatat isi chat atau telepon pengguna. Pun tak akan berbagi kontak dengan Facebook. Adapun yang menjadi fokus pembaruan kebijakan ini ialah interaksi pengguna dengan akun bisnis.
Cathcart mengatakan dengan pembaruan tersebut, bisnis memiliki pilihan untuk mengelola chat yang mereka terima di sistem Facebook. Pebisnis yang didukung hosting di luar WhatsApp, termasuk dari Facebook, bisa melihat dan memanfaatkan informasi pengguna untuk tujuan marketing. Jadi pengguna mesti berhati-hati saat menghubungi akun bisnis.
“Meski begitu, untuk transparansi penuh, kami akan memberi tahu pengguna di bagian atas chat jika pebisnis didukung oleh Facebook. Semua terserah pengguna apakah mereka mau atau tidak menghubungi pebisnis di WhatsApp, atau jika mereka hanya ingin berkomunikasi dengan teman,” terang Cathcart.
Diketahui, salah satu hal yang membikin pengguna keberatan ialah mereka tak bisa lagi menggunakan WhatsApp jika tak menyetujui kebijakan ini. Namun, kata Catchart, WhatsApp tak mungkin membuat kebijakan ini menjadi opsional. “Pembaruan ini memberi tranparansi umum dan berisi perubahan untuk menjelaskan komunikasi (dengan bisnis) tersebut,” ucapnya.
“Meski itu adalah fitur opsional, kami rasa penting bagi semua orang untuk tahu tentang itu. Tak semua orang berbicara dengan bisnis saat ini, tapi beberapa akan melakukannya di masa depan,” lanjut dia.
(LH)