Channel9.id – Jakarta. Pelibatan 6000 pasukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan polisi pasca kerusuhan di Papua dinilai oleh Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan, Wiranto sebagai hal yang dibutuhkan rakyat.
“Jangan ada kecurigaan tak mendasar bahwa keterlibatan TNI-Polri itu untuk memerangi masyarakat,” kata Wiranto, di kantor Kementerian Polhukam Jalan Merdeka Selatan, Rabu malam (4/9).
Pasukan itu, lanjut Wiranto, untuk melindungi objek vital dan instalasi penting untuk publik. “Kalau itu tidak dijaga, dirusak yang rugi itu publik sendiri,” ujar Wiranto.
Sekali lagi, tegas Wiranto, pasukan itu dibutuhkan bukan untuk menakutkan memerangi rakyat, melainkan menjaga masyarakat agar tidak jadi korban dari kerusuhan.
Selain itu, terkait pembatasan akses internet di Bumi Cendrawasih, menurut mantan Panglima ABRI ini, merupakan aksi dari reaksi anarkis yang ada. “Ini sangat dilematis. Kalau tidak dilakukan, akan ada masalah baru, yakni provokasi semakin meluar,” katanya.
Wiranto berjanji, jika situasi semakin kondusif pemerintah akan membuka kembali semua akses internet. “Terkait hal ini, saya minta maaf. Cara ini bukan bukan ‘senjata pemerintah'” kata Wiranto.