Lifestyle & Sport

Wisata Merapi Tetap Menawan, Berjeep ke Batu Alien

Channel9.id-Yogyakarta. Gunung Merapi yang terletak di antara Jawa Tengah dan Yogyakarta ini adalah gunung berapi sangat aktif, namun Merapi juga menawarkan pesona wisata yang menawan.

Gunung merapi, puncaknya mencapai ketinggian puncak 2.930 mdpl dan aktif mengeluarkan letusan hampir 2-5 tahun sekali dan letusan besar tercatat 6 kali yaitu pada tahun 1006, 1786, 1822, 1872, 1930, dan 2010.

Berwisata ke gunung Merapi akan lebih mudah dan nyaman bila menggunakan kendaraan jeep mengingat medan yang terjal dan jarak antar lokasi/destinasi wisata yang berjauhan.

Di daerah Gunung Merapi ini banyak kelompok-kelompok penyelenggara/pengelola paket perjalanan wisata dengan ratusan jeep yang tersedia dengan paket wisata mulai dari Rp. 350.000 – Rp. 800.000 per kendaraan untuk  4 orang sesuai dengan jumlah objek wisata yang akan dikunjungi.

Ada beberapa destinasi yang menarik patut dikunjungi mulai yang bersifat petualangan, sejarah hingga spot-spot eksotik, diantaranya : Batu  Alien Batu Alien adalah Sebuah batu besar yang terbawa lahar panas akibat erupsi Merapi pada bulan Oktober 2010 silam, batu besar tersebut terlempar sejauh 2 km (ada yang mengatakan 7 km)  dari tempat semula dan jatuh menimpa kandang sapi di Dusun Jambu, Kepuharjo ,Cangkringan Sleman.

Kata Alien diambil dari kata ngalih/alihan (bhs Jawa) yang berarti berpindahnya batu tersebut dari tempat semula. Keunikan dari batu tersebut adalah terdapat guratan/gambar seperti wajah manusia yang sedang bersedih bila dilihat dengan kamera/foto tetapi bila dilihat langsung maka guratan tersebut tidak ada atau tidak jelas terlihat.

Bunker Kaliadem berada di Desa Kinahrejo Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman yang sudah ada semenjak era kolonial ini dibangun untuk berlindung dari ganasnya Gunung Merapi. Saat kejadian erupsi pada tahun 2006 bunker kaliadem terkubur hingga 4 meter tebalnya yang menyebabkan dua relawan yang berlindung di dalam bunker ini tewas tersapu awan panas dan kehabisan oksigen, dua relawan tersebut baru ditemukan beberapa hari kemudian.

Bunker kaliadem ini dikelilingi oleh pemandangan alam yang menakjubkan sehingga cocok buat berswa foto. Sedangkan Museum Sisa Hartaku, ini dahulunya merupakan rumah milik Sriyanto. yang terdampak  erupsi gunung Merapi tahun 2010 yang kemudian oleh anaknya dijadikan museum sebagai renungan/refleksi akan ganasnya awan panas yang disebut wedus gembel.

Museum Sisa Hartaku berdiri di atas bangunan berupa rumah, dengan tembok-tembok yang tampak seperti bekas terbakar. Di museum ini terdapat tulang-belulang sapi, puing-puing bekas sepeda motor, sebuah jam dinding usang nyaris meleleh menjadi saksi waktu kejadian bencana, benda-benda seperti ember, gelas, serta berbagai peralatan rumah tangga dari berbagai bahan seperti plastik, kaca, stainless juga tak luput dalam kondisi nyaris meleleh.

Benda-benda yang tersisa ini seolah menggambarkan betapa ganasnya amukan Merapi. Beberapa gambar yang memperlihatkan kondisi sekitar Merapi usai letusan juga terpasang di beberapa sisi rumah. 

Di sisi luar museum, terdapat beberapa tulisan seperti, “Dengan Anda melihat bekas sisa erupsi Merapi, maka renung/resapi arti hidup ini”. Museum Sisa Hartaku, beralamat di Jalan Petung  Merapi, Petung, Kepuharjo, Cangkringan, Kabupaten Sleman.

Kali Kuning merupakan aliran sungai yang berada di lereng Gunung Merapi, tepatnya 35 km sebelah timur Kota Jogja dengan lingkungan hijau yang asri dan ditumbuhi pepohonan yang indah. Sensasi mendebarkan akan terasa bila menyusuri kali Kuning dengan kendaraan jeep dimana  percikan air dan guncangan keras akan sangat terasa.

Selain beberapa tempat diatas masih ada beberapa lagi yaitu : Musium Mbah Marijan, Stonehenge Cangkringan, The Lost  Word Castle, Museum Gunung Merapi, Tlogo Putri, Air Terjun Tlogo Muncar, Wisata Edukasi Omah Salak, dll yang tidak dapat penulis kunjungi karena keterbatasan waktu.

(Nopi)

Edy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

43  +    =  47