Channel9.id-Jakarta. Kementerian Perdagangan menyatakan industri otomotif merupakan faktor penting sebagai sektor yang menyumbangkan devisa ekspor kelima terbesar dari Indonesia, setelah besi baja, mesin, serta perlengkapan elektronik. “Industri otomotif ini memang merupakan industri yang cukup memberikan kontribusi signifikan di ekspor,” kata pelaksana tugas Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Indrasari Wisnu Wardhana, Kamis, 10 Juni 2021.
Indrasari mengatakan sektor otomotif menempati peringkat ke-6 terbesar ekspor nonmigas pada periode Januari-April 2021 sebesar US$ 3,13 miliar. Adapun pertumbuhan ekspor sektor otomotif Indonesia mengalami kenaikan sebesar 35,67 persen pada periode Januari-April 2021 dibandingkan periode sama tahun lalu.
Hal tersebut, kata dia, menunjukkan bahwa ekspor sudah bertransformasi dari yang berbasis komoditi menjadi berbasis manufaktur. “Karena di antara lima besar itu, tiga di antaranya industri manufaktur,” ujarnya.
Menurut data Kemendag, lima besar negara tujuan ekspor otomotif Indonesia, di antaranya Filipina, Vietnam, Thailand, Jepang dan Saudi Arabia. Ekspor Indonesia ke negara-negara tersebut menunjukkan peningkatan yang cukup baik yaitu masing-masing sebesar 41,27 persen (Filipina), 42,98 persen (Vietnam), 22,01 persen (Thailand), 34,25 persen (Jepang), 8,64 persen (Saudi Arabia) pada kuartal pertama 2021 dibandingkan periode yang sama 2020.
Indrasari mengatakan peluang di sektor otomotif di dalam negeri juga cukup besar. Dia menyebut, rasio kepemilikan mobil di Indonesia dinilai masih relatif rendah, yakni mencapai 99 unit per 1.000 orang. Diproyeksikan industri otomotif dalam negeri masih bisa tumbuh lebih tinggi ke depannya.
Dia meminta pelaku industri otomotif dalam negeri untuk serius menggarap sektor ini, mengingat terbukanya peluang pasar akibat masih rendahnya rasio kepemilikan mobil. “Peluang potensial untuk meningkatkan sektor otomotif di Indonesia cukup besar,” kata Indrasari.