Channel9.id-Jakarta. Yahoo mem-PHK 20% stafnya dan ini berdampak pada 1.600 karyawan di bisnis teknologi iklannya.
Pada Kamis (9/2) lalu, Yahoo memberi tahu bahwa 12% atau 1.000 dari total jumlah karyawan akan di-PHK. Kemudian di enam bulan lagi, akan ada 8% atau 600 karyawan yang akan di-PHK. Pemotongan ini akan berdampak pada hampir setengah dari bisnis teknologi iklan Yahoo.
Kepada Axios, CEO Yahoo Jim Lanzone mengatakan bahwa PHK ini bukan karena masalah ekonomi, melainkan perubahan yang disengaja untuk memperkuat unit periklanan “Yahoo for Business” yang tak menguntungkan.
Secara keseluruhan, Yahoo menguntungkan dengan menghasilkan pendapatan tahunan sekitar $8 miliar.
Pada November lalu, Yahoo mengambil hampir 25% saham di jaringan periklanan Taboola, yang sekarang menjadi mitra periklanan Yahoo dalam perjanjian selama 30 tahun.
Lanzone mengatakan bahwa perubahan itu memungkinkan Yahoo lebih kompetitif delapan kali lipar dalam iklan. Namun, imbas dari perubahan ini, Yahoo akan menutup platform periklanan asli seperti Gemini dan supply-side platform (SSP) miliknya. Yahoo juga akan fokus pada demand-side platform (DSP), yang akan berganti nama menjadi “Yahoo Advertising”. Divisi ini akan fokus pada kesepakatan dengan perusahaan Fortune 500.
“Selama beberapa tahun, strategi bisnis iklan kami adalah bersaing di industri teknologi iklan dengan menawarkan ‘tumpukan terpadu’ yang terdiri dari DSP, SSP, dan platform Yahoo,” ujar bicara Yahoo, dikutip dari TechCrunch. “Terlepas dari upaya dan investasi bertahun-tahun, strategi ini tak menguntungkan dan kami berjuang untuk memenuhi standar tinggi kami.”
Untuk diketahui 2021 lalu, perusahaan ekuitas swasta Apollo Global Management mengakuisisi Yahoo senilai $5 miliar, yang sebelumnya dikenal sebagai grup Verizon Media.