Politik

Yaqut Sebut Sosok Ganjar di Tayangan Azan Bukan Politik Identitas

Channel9.id – Jakarta. Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menanggapi polemik tayangan azan di TV yang menampilkan bakal calon presiden (bacapres) dari PDIP Ganjar Pranowo. Ia tak setuju jika hal itu disebut sebagai bentuk politik identitas, sebagaimana disebut-sebut netizen.

“Masa itu politik identitas? Definisinya gimana politik identitas?” ujar Yaqut usai menghadiri Pembukaan Orientasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Surabaya, Rabu (13/9/2023).

Ia mempertanyakan siapa yang menilai kemunculan Ganjar di tayangan azan sebagai bentuk politik identitas. Yaqut menganggap ini hanya soal sudut pandang.

Yaqut lantas memberikan perumpamaan. Misalnya, jika ia muncul dalam video iklan air mineral, belum tentu ia adalah seorang pedagang produk tersebut.

“Kalau saya tiba-tiba tampil di iklan minuman air mineral misalnya, masak kemudian saya diidentikkan dengan saya ini tukang jualan air, kan enggak,” ucap Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor itu.

Sebelumnya, bakal calon presiden dari PDIP Ganjar Pranowo tampil dalam tayangan Azan Magrib di saluran TV MNC Media milik Hary Tanoesoedibjo. Dalam tayangan itu, Ganjar terlihat berwudhu di sebuah pancuran air, masuk ke dalam masjid, dan melaksanakan salat berjemaah.

Ganjar terlihat mengenakan kemeja putih dilengkapi peci hitam dan sarung batik. Ganjar tampil mempersilakan jemaah untuk masuk masjid.

Tayangan azan ini sontak menyorot perhatian netizen. Tak sedikit yang menganggap itu sebagai politik identitas. Di samping itu, ada pula yang menyorot cara Ganjar berwudu yang tidak menggulung lengan panjang bajunya.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan tak ada unsur politik identitas dalam tayangan itu. Hasto mengatakan mengajak masyarakat untuk ibadah adalah hal yang baik.

“Kalau politik identitas itu kan politik yang tidak mencerdaskan kehidupan bangsa, politik yang miskin prestasi,” kata Hasto usai menghadiri Senam Bersama 1.000 Aktivis Repdem di Jakarta Pusat, Sabtu (9/9/2023).

Sementara itu, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Rahmat Bagja menilai, tayangan azan yang menampilkan sosok Ganjar Pranowo bukan suatu bentuk kampanye. Menurutnya, kampanye itu harus menyampaikan visi-misi dan program kerja.

Tiga kategori itu, kata Bagja merupakan bentuk kampanye yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu.

“Status Ganjar belum menjadi peserta pemilu. Sebab, Ganjar belum didaftarkan menjadi calon presiden (capres) ke Komisi Pemilihan Umum (KPU),” katanya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (12/9/2023).

Baca juga: Waketum Gerindra Habiburokhman Sambut Ide Ade Armando Munculkan Prabowo di Azan Televisi

HT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

73  +    =  83