Channel9.id-Jakarta. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV-2021 berpotensi tumbuh di atas lima persen. “Kami memperkirakan keseluruhan tahun ini pertumbuhan 3,5-4 persen. Kami berharap pertumbuhan di kuartal IV di atas lima persen,” ujarnya, Kamis, 25 November 2021.
Menurut dia, indikator pemulihan ekonomi nasional semakin nyata tercermin dari terjaganya tingkat inflasi di angka 1,7 persen dan nilai tukar yang hanya sedikit mengalami depresiasi. Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan beberapa negara yang justru mengalami lonjakan inflasi seperti Filipina di atas 4 persen selama tiga kuartal berturut-turut. Adapun Inggris melonjak di atas 4 persen dari 0,7 persen pada kuartal I ke 2,5 persen pada kuartal II.
Kemudian Amerika Serikat menembus 6,2 persen, Cina di 1,5 persen namun dengan production price yang melonjak cukup tinggi. Sedangkan Argentina 52 persen akibat krisis keuangan dan Turki mencapai 20 persen dengan nilai tukarnya terdepresiasi 30 persen.
Menurut Sri Mulyani, kondisi ini memperlihatkan salah satu kekuatan di dalam pemulihan ekonomi untuk menjaga momentum pertumbuhan. “Namun, pada saat yang sama menjaga dari sisi tekanan inflasi dan nilai tukar akibat perubahan environment global,” ujarnya.
Selain itu, pemulihan ekonomi nasional juga terlihat dari PMI Manufaktur Indonesia yang pada Oktober berada di level 57,2. Angka ini merupakan rekor dari sejak pre-crisis dengan impor bahan baku dan barang modal yang turut menunjukkan pertumbuhan yang kokoh.
Dari sisi konsumsi yaitu indeks keyakinan konsumen mengalami perbaikan signifikan dan indeks penjualan ritel juga rebound di level ekspansi.
