Lifestyle & Sport

Presiden Madura United FC Minta PSSI Bertanggungjawab Atas Tragedi Kanjuruhan

Channel9.id – Jakarta. Presiden Club Madura United FC Achsanul Qosasi mengatakan, PSSI wajib bertanggungjawab atas Tragedi Kanjuruhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang pada Sabtu 1 Oktober 2022 malam.

Dia juga mendesak seluruh anggota PSSI mundur sebagai bentuk respek kepada seluruh korban Tragedi Kanjuruhan ini. Adapun korban meninggal dunia tragedi ini mencapai 127 orang (data Polri per 3 Oktober 2022 malam).

“Sampai hari ini, tidak ada pihak mana pun yang mau bertanggungjawab. Tidak pernah ada yang berpikir soal dampak psikologis keluarga korban. Padahal bertanggungjawab belum tentu salah,” ujar Achsanul Qosasi, Selasa 4 Oktober 2022.

Baca juga: Dunia Berduka Atas Sepak Bola Indonesia

Achsanul ngotot meminta PSSI bertanggungjawab karena ini bukan persoalan sederhana. Ini persoalan menyangkut nyawa manusia. Sepak bola seharusnya menjadi olahraga hiburan dan persahabatan, bukan mesin penghancur nyawa.

“Saya bicara keras karena masalah nyawa. Yang meninggal di stadion yang kegiatannya diadakan PSSI. Entah kelalaian atau bukan tapi itu meninggal di stadion bukan di rumah menunju pulang,” kata Achsanul.

Achsanul pun mengatakan, tidak ada gunanya saling menyalahkan. Perkara sebab akibat dan benar salah, serahkan kepada tim pencari fakta. Achsanul hanya meminta PSSI bertanggungjawab. Pun harus melakukan evaluasi menyeluruh dan siap dihukum oleh FIFA.

“Nah federasi tidak pernah mengatakan ingin bertanggungjawab. Mereka malah kasih santunan ke keluarga korban. Itu bukan tugas federasi tapi pemerintah. Menurut saya yang penting kita sebagai manusia, tahu bahwa orang tua korban, kakaknya, adiknya, itu kan sakit. Kalau anda mengatakan bertanggungjawab saya akan perbaiki, kita akan panggil Liga I, kita akan mengadakan rapat, kita serahkan semua keputusan kepada FIFA, kami siap dihukum, itu baru jantan,” ujarnya.

Menurut Achsanul, jika FIFA memutuskan untuk menghukum Indonesia dengan melarang ikut pertandingan internasional dalam waktu tertentu, maka harus diterima dan ditaati. Bukannya berupaya supaya tidak mendapatkan sanksi.

“Kala kena sanksi yaa memang harus. Inggris saja sempat 6 tahun dilarang ikut tapi setelah itu mereka tidak ada kejadian seperti itu lagi. Menurut saya itu penting supaya ada perbaikan dan pembelajaran bagi kita semua,” kata Achsanul.

Achsanul pun siap jika tidak ada lagi kompetisi sepak bola di Tanah Air sebagai saksi dari FIFA. Clubnya, siap menerima hal itu.

Pengamat Sepak Bola Kesit Handoyono memberi apresiasi atas sikap Achsanul. Dia menilai, sangat jarang pemimpin club yang meminta PSSI untuk bertanggungjawab.

“Sosok ini dibutuhkan untuk sepak bola Indonesia ke depan,” katanya.

HY

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  75  =  76