Channel9.id-Jakarta. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat bahwa kasus diabetes pada anak meningkat drastis 70 kali lipat per Januari 2023, dibandingkan 2010. Didapati bahwa prevalensi kasus pada Januari 2023 ialah 2 per 100.000 jiwa. Berangkat dari itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi meminta masyarakat untuk mengurangi asupan manis.
Budi mengatakan bahwa menghindari asupan manis merupakan salah satu cara mencegah penyakit diabetes. “Jangan keburu sakit. Jadi, kalau kita diabetes, makannya dijaga jangan banyak-banyak makan yang manis-manis,” sambung saat, dikutip belum lama ini.
Budi pun mengimbau agar masyarakat memperbanyak olahraga fisik, minimal 30 menit sehari di lima hari setiap minggu.
Selain itu, ia juga menyarankan untuk melakukan pemeriksaan hemoglobin A1c (HbA1c) secara rutin. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengukur rata-rata jumlah sel darah merah (hemoglobin) yang berikatan dengan gula darah selama tiga bulan terakhir. “Jadi penting buat masyarakat untuk diedukasi, dididik, untuk bisa identifikasi dia diabetes apa enggak,” ucap Budi.
Jika telanjur mengidap diabetes, Budi menyarankan agar rutin minum obat. Obat ini bisa ditanggung oleh BPJS Kesehatan, termasuk pemeriksaan awal dan lanjutan, biaya rumah sakit jika rawat inap, hingga kontrol rutin.
Lebih lanjut, Budi mewanti-wanti diabetes bisa memicu penyakit katastropik lain, seperti jantung, stroke, dan gagal ginjal, bila tidak diobati secara tepat.
“Mesti minum obat, obatnya di Puskesmas dikasih gratis. Kalau punya BPJS mungkin bisa klaim juga di Puskesmas. Begitu dapat, minum obat. Kalau dia kena diabetes, dia minum obat, itu bisa bertahan ada umur 70-80 tahun itu bisa (bertahan), yang penting itu saja,” jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, menurut laporan yang diterima IDAI hingga Selasa malam (31 Januari 2023), ada 1.645 pasien anak penderita diabetes yang tersebar di 13 kota. Ketiga belas kota tersebut, yaitu Medan, Padang, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Jogja, Solo, Surabaya, Malang, Denpasar, Makassar, dan Manado.
Berdasarkan usia, sebaran kasus diabetes pada anak yang paling tinggi berada di usia 10-14 tahun dengan porsi 46,23 persen. Diikuti anak usia 5-9 tahun sebesar 31,05 persen, anak usia 0-4 tahun sebanyak 19 persen, dan anak usia lebih dari 14 tahun sebesar 3 persen.