Channel9.id – Jakarta. Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto mengatakan tak ada skenario apapun untuk merebut posisi ketua DPR, mengingat partai berlambang pohon beringin itu menang di 15 provinsi pada pemilihan legislatif (Pileg) 2024. Ia menyebut posisi ketua DPR merupakan urusan lembaga legislatif tersebut.
“Partai Golkar nggak pernah merebut. Kita ikut mekanisme yang ada dan tidak ada skenario (merebut kursi ketua DPR),” ujar Airlangga saat konferensi pers usai rapat pleno DPP Golkar di Jakarta, Minggu (10/3/2024) malam.
Ia menyebut penentuan ketua DPR akan diputuskan usai anggota DPR periode 2024-2029 dilantik pada Oktober 2024.
“Masalah DPR nanti kita akan putuskan pasca-dilantik-nya DPR 1 Oktober nanti,” katanya.
Airlangga menjelaskan berdasarkan hasil perhitungan nyata KPU sejauh ini Golkar berada di posisi kedua dengan angka 15 persen setelah PDIP. Dia bilang Golkar adalah bagian dari pemerintahan mendatang.
“Ini tentunya memperkuat konstruksi dan postur pemerintahan berikutnya,” ucap Airlangga.
Sebelumnya, Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengatakan, penentuan kursi ketua DPR mengacu pada Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (MD3). Hal tersebut juga diserahkan sepenuhnya kepada DPR.
Partai Golkar berdasarkan penghitungan sementara berada di posisi kedua, membuntuti PDIP pada pemilihan legislatif (Pileg) 2024. Adapun terkait posisi ketua DPR diketahui berdasarkan jumlah kursi terbanyak, bukan perolehan suara.
“Ketua DPR sesuai dengan ketentuan UU MD3, maka ketua DPR diduduki oleh pemilik kursi terbanyak di parlemen,” ujar Bamsoet di Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (8/3/2024).
Saat ini, santer isu ihwal wacana untuk DPR kembali merevisi UU MD3 dan MPR disebut Bamsoet terbuka dengan hal tersebut. Isu tersebut berkaitan dengan perebutan kursi ketua DPR untuk periode 2024-2029.
“Kemungkinan (revisi UU MD3) ada, cuma kita lihat trennya. Sampai hari ini saya belum lihat lagi, apakah suara Golkar sudah melampaui PDIP,” ujar Bamsoet.
HT