Channel9.id-Jakarta. Ustaz Abdul Somad (UAS) memberikan klarifikasi terkait video ceramahnya yang dianggap menghina simbol agama lain.
UAS menjelaskan, dia hanya menjawab pertanyaan dari anggota jemaah yang bertanya perihal salib. UAS mengaku kajiannya disampaikan dalam forum tertutup di masjid.
“Itu pengajian di dalam masjid tertutup, bukan di stadion, bukan di lapangan sepak bola. Bukan di TV, tapi untuk intern umat Islam menjelaskan pertanyaan umat Islam mengenai patung dan tentang kedudukan Nabi Isa. Untuk orang Islam dalam sunah Nabi Muhammad,” jelas UAS.
Dia pun menegaskan pengajian tersebut berlangsung tiga tahun lalu di sebuah masjid di Pekanbaru, Riau.
“Pengajian itu lebih 3 tahun lalu. Sudah lama, di kajian subuh Sabtu, di Masjid Annur, Pekanbaru. Karena rutin pengajian di sana, satu jam pengajian dilanjutkan diteruskan dengan tanya jawab, tanya jawab,” jelas UAS.
UAS mengaku heran pernyataannya tersebut diviralkan baru-baru ini. Namun, dia berjanji tidak akan lari bila video tersebut dipermasalahkan.
“Kenapa diviralkan sekarang, kenapa dituntut sekarang? Saya serahkan kepada Allah SWT. Sebagai warga yang baik saya tidak akan lari, saya tidak akan mengadu. Saya tidak akan takut, karena saya tidak merasa bersalah, saya tidak pula merusak persatuan dan kesatuan bangsa,” ujarnya..
Video Ustaz Abdul Somad (UAS) menjawab pertanyaan jemaah pengajian tentang salib viral di media sosial. Dalam potongan video viral yang dimaksud, Ustaz Abdul Somad awalnya membacakan pertanyaan dari jemaah yang tertulis di secarik kertas. “Apa sebabnya, Ustaz, kalau saya menengok salib, menggigil hati saya? Setan,” kata UAS, membaca pertanyaan dan memberi jawaban satu kata yang mengawali penjelasannya.
Ceramah UAS pun ditanggapi oleh berbagai pihak. Sekretaris Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik Pengurus Pusat Muhammadiyah Abdul Rohim Ghazali menilai ucapan UAS adalah penghinaan simbol agama yang tidak main-main.
“Saya tidak bisa membayangkan jika itu terjadi pada tokoh agama lain yang menghina simbol Islam,” kata Rohim dikutip dari Tempo, Minggu (18/8).
“Bisa menjadi gelombang tsunami demonstrasi yang berjilid-jilid, dan pelakunya bisa dituntut hukuman yang sangat berat,” tambahnya.
Sementara itu, Sekretaris Umum Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Sahat Martin Philip Sinurat menyayangkan pernyataan Ustad Abdul Somad (UAS) yang viral di media sosial mengenai simbol salib dan jin kafir. Meski demikian, kata Sahat, GAMKI akan memaafkan UAS.
“DPP GAMKI menganggap ucapan UAS ini sebagai ucapan individu, dan bukan mewakili umat Islam di Indonesia yang selama ratusan tahun sudah hidup berdampingan dengan pemeluk agama lainnya,” ucapnya.
UAS sendiri diketahui saat ini sedang berada di Sudan. Kepergiannya sejak awal Juli lalu ke negara itu untuk melanjutkan pendidikan selama enam bulan.