Channel9.id-Tokyo. Hujan tak menyurutkan antusias puluhan ribu pengunjung yang memadati Taman Yoyogi, Tokyo, pada hari kedua Indonesia Japan Friendship Festival (IJFF) 2025, Minggu (19/10). Gelaran seni dan budaya dua bangsa itu menampilkan kolaborasi unik mulai dari Reog Sakura Manggala hingga Raspati & Pia ex Utopia.
Penampilan Raspati dibuka dengan lagu “Indonesia Pusaka” yang langsung disambut koor ribuan penonton. Enam lagu mereka bawakan berturut-turut, termasuk “Manusia Paling Indah”, serta sejumlah lagu populer seperti “Separuh Nafas”, “Ojo Dibandingke”, dan “Sayang”.
“Ada sedikit perbedaan set list dari hari pertama. Kami sesuaikan dengan audiens yang makin antusias. Warga Indonesia di Jepang luar biasa semangatnya,” ujar Chitraspati dan Chandraspati dari Raspati.
Panggung IJFF makin meriah dengan kehadiran Pia ex Utopia yang tampil bareng Raspati. Ia membawakan enam lagu, termasuk “Mencintaimu Sampai Mati” dan “Antara Ada dan Tiada”. Pia yang tampil bersama sang suami, Muhammad Tubagus Farhan, mengaku senang bisa menghibur diaspora Indonesia.
“Jaga nama baik Indonesia dan terus semangat berkarya,” pesan Pia Fellini.
Suasana kian semarak saat Reog Sakura Manggala naik panggung. Grup kesenian asal Ponorogo yang kini bermarkas di Jepang ini menampilkan rangkaian lengkap Reog dari Jathil hingga Singo Barong, diiringi kendang, gong, dan angklung.
“Semua alat kami datangkan dari Indonesia. Kami bangga bisa melestarikan budaya Ponorogo di Jepang,” ujar Edy Ryanto, penasehat grup Reog Sakura Manggala.
Tak hanya dari Indonesia, kesenian Jepang juga ikut memeriahkan festival. Grup Senba Taiko tampil memukau lewat tabuhan drum raksasa dan berkolaborasi dengan Persatuan Isteri Indonesia–Jepang (PIIJ) membawakan tarian Maumere yang melibatkan ratusan penonton.
“Kolaborasi ini jadi wujud persahabatan kami di Jepang,” kata Ketua PIIJ, Yulia Rosa.
Selain pertunjukan, IJFF 2025 juga diramaikan 104 stan, mayoritas kuliner khas Indonesia, ketenagakerjaan, remitansi, hingga stan literasi dari komunitas Guru Bumi & BukuAkik.
“Orang Indonesia di Jepang tak cuma rindu makanan, tapi juga buku-buku Indonesia. Ternyata banyak yang cari,” kata Bob Singadikrama dari Guru Bumi.
KBRI Tokyo dan Bank Indonesia Tokyo turut hadir dengan stan pelayanan publik dan promosi ekonomi. Mulai dari konsultasi imigrasi hingga sosialisasi QRIS lintas negara, serta survei persepsi warga Jepang terhadap Indonesia. Lebih dari seribu warga Jepang turut mengisi survei tersebut.
“Seru banget, berasa kayak di Indonesia!” ujar Desi, warga Shinjuku, yang datang bersama teman-temannya.
Baca juga: Paviliun Indonesia Hadir Lagi di Tokyo Game Show, Usung 8 Studio Gim