Opini

Penangkapan Djoko Tjandra, Berawal Surat Kapolri ke Polis Diraja Malaysia

Channel9.id-Jakarta. Proses penangkapan pelaku kejahatan yang buron ke luar negeri bukan perkara mudah. Proses penangkapan pelaku kejahatan yang berkeliaran di luar negeri membutuhkan kerjasama yang apik antara sesama polisi dua negara. Polri membuktikan memiliki hubungan dan kerjasama yang baik dengan Polis Diraja Malaysia dalam proses penangkapan buronan Djoko Tjandra.

Proses penangkapan Djoko Tjandra di Malaysia itu berawal dari surat Kapolri Jendral Idham Azis yang dikirim ke pihak Polis Diraja Malaysia.  Surat itu berisi permintaan kerjasama antara Polisi dengan Polisi, antara Kepolisian RI dengan Polis Diraja Malaysia.

Setelah surat permintaan kerjasama dari Kapolri itu, terjalinlah kerjasama antara polisi dan polisi untuk menemukan jejak keberadaan Djoko Tjandra di negeri jiran itu.  Keberadaan Djoko Tjandra tercium di Kuala Lumpur.

Pasca Kapoliri berkirim surat ke Polis Diraja Malaysia, Polri dan Polis Diraja Malaysia membentuk tim khusus. Dari Indonesia Kapolri menunjuk Kabareskrim Komjen Listiyo Sigit meminpin tim khusus. Selanjutnya tim khusus kedua belah pihak menjalin koordinasi intensif. Komunikasi yang apik terus dilakukan Polri dan Polis Diraja Malaysia untuk membekuk Djoko Tjandra.

Kerjasama intensif Polri dan Polis Diraja Malaysia berbuah manis. Hari Kamis (30/7) siang Polis Diraja Malaysia sudah menemukan tempat keberadaan buronan Djoko Tjandra.  Buronan itu diketahui berada di suatu tempat di Kuala Lumpur.

Setelah informasi tentang keberadaan Djoko Tjandra diterima Polri dari Polis Diraja Malaysia, Tim Khusus dipimpin Komjen Listiyo segera berangkat ke Kuala Lumpur pada Kamis sore hari. Menurut keterangan Kabareskrim, dirinya berangkat dengan petinggi Polri lainnya. Salah seorang yang turut serta dengan Kabareskrim ke Kuala Lumpur adalah Kadiv. Propam Polri Irjen Sigit. Tim khusus itu akhirnya membekuk Djoko Tjandra hari Kamis itu pula.

Komjen Listiyo menegaskan penangkapan Djoko Tjandra tersebut sebagai wujud komitmen dan kesungguhan Polri khususnya jajaran Bareskrim mengejar dan menangkap pelaku korupsi itu. Tidak menunda-nunda waktu lagi, Djoko Tjandra diterbangkan dari Malaysia ke Indonesia dengan menumpang pesawat air Craft dan mendarat di Bandara Halim Perdana Kusuma pukul 22.40 Wib.  Dengan pengawalan ketat anggota Polri, Djoko Tjandra kemudian digiring ke Bareskrim Polri.

Keberhasilan tersebut, diapresiasi berbagai pihak. Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian misalnya, ia memuji kerja keras polisi yang berhasil menerobos birokrasi antar dua negara tetangga. Mantan Kapolri itu menyebut, Kapolri beserta jajarannya patut mendapat apresiasi atas penangkapan buronan cessie Bank Bali itu.

*Sosiolog

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2  +  7  =