Sidang Perdana Rocky Gerung Ditunda hingga September
Nasional

Fahri dan Fadli Diberi Penghargaan, Rocky Gerung: Ini Kecurangan

Channel9.id-Jakarta. Politikus Fahri Hamzah dan Gerindra Fadli Zon akan menerima penghargaan Bintang Mahaputera Nararya dari Presiden Jokowi dalam rangka peringatan HUT ke-75 kemerdekaan RI.

Polemik pun begulir pascainformasi penghargaan itu disampaikan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD via akun Twitter-nya, Senin kemarin (20/8). Pemberian penghargaan tersebut mengundang tanya publik.

Pengamat politik Rocky Gerung menilai penghargaan hanya kepada dua pimpinan DPR itu merupakan kecurangan. Menurutnya, dalam konteks penghargaan Bintang Mahaputera untuk Fahri dan Fadli dalam kapasitasnya sebagai pimpinan DPR, Rocky menilai kurang pas.

“Saya kira yang keduanya lakukan hal biasa saja, yakni menguji kebijakan, dan mengawasi anggaran. Kan penghargaan itu diberikan bisa seorang yang melebihi tugas dasarnya, baru dikasih penghargaan,” katanya.

Rocky pun menyoal kenapa pimpinan DPR yang lainnya tidak mendapatkan penghargaan serupa.

Meski demikian, Rocky menyebut penghargaan pada dua tokoh oposisi punya banyak makna. Salah satunya, penghargaan itu artinya pemerintah menerima kritikan dari Fahri dan Fadli.

Lebih lanjut Rocky mengatakan, Fahri selama ini keras mengkritik pemerintahan Jokowi, termasuk komitmen pemerintah pada KPK, sedangkan Fahri dikenal menyoal kecurangan Pemilu.

“Tanda penghormatan itu karena pemerintah menerima kritik mereka. Nah mestinya diikuti dengan langkah berikut, membawa ke pengadilan tentang kecurangan Pemilu, kan itu logikanya. Kalau diberi penghargaan tapi kecurangannya dibiarkan terus, itu artinya kan sogokan kan,” ujar Rocky dalam channel Youtubenya membincangkan Fahri Fadli dapat Bintang Mahaputera, Rabu (12/8).

Sementara, menurut Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno, penghargaan kepada Fadli dan Fahri itu perlu dipertanyaan.

“Kriterianya apa, sehingga Fahri dan Fadli diberikan penghargaan bergengsi itu. Publik taunya duet Fahri dan Fadli paling depan menyerang pemerintah,” ujar Adi, Selasa (11/8).

Bahkan, sambung dia, pemerintah ‘tak pernah dianggap’ oleh Fahri dan Fadli. “Publik jadi bertanya-tanya apa maksud penghargaan ini?.”

Fahri dan Fadli Zon kalau merasa tak pantas menerima ini baiknya ditolak saja. Jangan sampai penghargaan ini salah alamat,” terangnya.

Menurut dosen FISIP UIN Jakarta ini, yang layak menerima penghargaan adalah para guru dan tokoh agama yang berjuang di jalan sunyi.

“Yang sepi apresiasi tapi mereka bekerja untuk rakyat. Perjuangan mereka jelas untuk bangsa. Tokoh NU, Muhammadiyah, Nahdlatul Wathon, Annahdiyah, dan lainnya lebih layak terima pernghargaan itu,” bebernya.

IG

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  26  =  33