Channel9.id – Jakarta. Di dalam Buku Pelajaran Sosiologi SMA Kelas XII yang membahas topik ‘Pemberdayaan Masyarakat Kampung Naga’ terdapat tautan ke situs pornografi.
Presiden Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI) Sumardiansyah Perdana Kusuma menilai, kecolongan itu memperlihatkan lemahnya pengawasan dari Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) Kemendikbud atas buku-buku yang diterbitkan. Terlebih, kejadian ini sudah sering terjadi.
“Di sisi lain ini juga memperlihatkan lemahnya pengawasan dari Puskurbuk terkait buku-buku yg diterbitkan. Kejadian kecolongan konten di buku teks yang kemudian memicu polemik di masyarakat bukan hal yang baru pertama terjadi,” kata Sumardiansyah, Kamis 11 Februari 2021.
Dalam hal ini, Sumardiansyah menilai, masyarakat lebih jeli dalam mengawasi ketimbang Puskurbuk.
“Pada titik ini rasanya kontrol dari masyarakat terasa lebih jeli dan efektif ketimbang yang dilakukan oleh Puskurbuk,” katanya.
Di samping itu, Sumardiansyah berpendapat kejadian ini menegaskan bahwa literasi masyarakat dari sisi penulisan masih lemah. Dia pun menyarankan untuk lebih berhati-hati dalam mengambil sumber, terutama sumber dari internet.
“Hal ini semakin menegaskan bahwa literasi kita dari sisi penulisan berbasis konten dan sumber, utamanya sumber digital masih sangat lemah. Kedepan perlu hati-hati dalam mengambil sumber dari internet, sebaiknya gunakan kutipan dari sumber ataupun dari situs resmi yang kredibel,” pungkasnya.
HY