Channel9.id-Banyuwangi. Terletak di paling ujung Timur Pulau Jawa, Banyuwangi menjadi salah satu daerah yang paling rawan gempa bumi. Apalagi terdapat zona megatrusht yang memiliki potensi bencana gempa bumi dan tsunami di selatan Pulau Jawa.
Berfokus pada masalah ini Palang Merah Indonesia (PMI) terapkan rumah aman gempa (retrofitting) berbasis masyarakat di Kabupaten Banyuwangi. Program Retrofitting berbasis masyarakat ini dilaksanakan oleh PMI Kabupaten Banyuwangi dan PMI Pusat, dengan dukungan Palang Merah Amerika (Amcross) dan USAID.
Baca juga: Terpapar Covid-19, 22 PMI Pekerja Migran Jatim Diisolasi di Asrama Haji
Retrofitting adalah perkuatan bagian-bagian rumah agar jauh lebih tahan dari goncangan gempa. Ada sejumlah bagian rumah yang harus diperiksa kondisinya untuk kemudian dilakukan perkuatan. Mulai dari dinding, tiang beton, ukuran pintu, atap, hingga teras.
Sebanyak empat rumah yang tersebar di Kelurahan Mojopanggung dan Kelurahan Tamanbaru diresmikan menjadi rumah aman gempa. Empat rumah tersebut direnovasi dengan cara memperkuat bangunan sebagai rumah tahan gempa. Peresmian tersebut dihadiri oleh Wakil Bupati Banyuwangi, Sugirah, Kepala Divisi Penanggulangan Bencana PMI, Arifin Muhammad Hadi, dan Wakil Ketua PMI Banyuwangi, Nurhadi.
“Rumah ini di retrofitting karena memang kondisi awalnya tidak kuat,” kata Arifin saat meninjau salah satu rumah yang telah diretrofitting di Jalan Kendang Kempul, Kelurahan Mojopanggung, Banyuwangi.
“Dua daerah telah menjadi lokasi pemodelan penguatan rumah aman gempa, satu di Jawa Barat yakni Sukabumi, dan Jawa Timur di Banyuwangi,” ucapnya.
Arifin berharap ke depan Pemkab Banyuwangi menindaklanjuti dengan mengadakan sosialisasi dan workshop kepada masyarakat.
Diwaktu yang sama Wakil Ketua PMI Banyuwangi, Nurhadi, menambahkan rumah aman gempa ini difokuskan di pemukiman wilayah perkotaan yang rawan gempa. Karena selain berpenduduk padat, karakteristik rumah di perkotaan saling berdekatan bahkan menempel. Sehingga jika terdapat kerusakan karena gempa bumi dikawatirkan menimbulkan banyak korban.
“Kecamatan Giri dan Kecamatan Banyuwangi ini daerah perkotaan yang rawan bencana gempa bumi,” katanya.
Nurhadi menyebut saat ini PMI Banyuwangi gencar memberikan pelatihan kepada masyarakat terkait standar operasional prosedur penyelamatan gempa bumi. Termasuk memberikan pelatihan kepada tukang agar mereka bisa membangun bangunan tahan gempa.
“Tukang-tukang di sini telah kami latih, termasuk rumah ini dibangun dari tukang lokal dengan menggunakan metode ferosemen dimana sudut-sudut dinding diperkuat dengan kawat anyam,” tandasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Banyuwangi, Sugirah mengungkapkan program ini merupakan inovasi yang sangat bermanfaat bagi keselamatan warga ketika terdapat bencana gempa bumi.
Menurut Sugirah, program dari PMI ini sejalan dengan bagian program pemkab dalam menjaga keselamatan warganya. Maka dari itu pihaknya akan melakukan sosialisasi dan workshop rumah aman gempa kepada masyarakat bersama PMI.