Channel9.id-Jakarta. Sejumlah penjual menjual sayuran dan buah-buahan yang sudah dipotong, baik di supermarket, pasar, maupun hingga penjual yang membawa gerobak.
Biasanya sayuran yang dipotong dikelompokkan sesuai dengan jenis masakan, misalnya sayur sop, sayur asem, sayur lodeh, dan lainnya. Demikian pula buah-buahan dipotong kecil agar lebih mudah dikonsumsi langsung.
Kendati nampak praktis, namun sayuran dan buah-buahan yang sudah dipotong kualitasnya tidak lebih baik dari yang belum dipotong. Berikut ini perbedaannya.
1. Berisiko terkena kontaminasi
Mikroorganisme bisa tumbuh subur di buah dan sayuran yang telah dipotong. Faktornya karena proses pemotongan belum tentu higienis, dari penggunaan pisau, penempatan sayur dan buah dalam wadah, kontak sayur dan buah dengan tangani. Mikroorganisme ini bisa mengubah warna, rasa, dan tekstur sayur dan buah.
Baca juga : Sejumlah Bahaya Jika Kurang Makan
2. Sudah tidak segar
Pemotongan sayuran dan buah-buahan bisa merusak sel-sel sayur dan buah. Kondisi ini bisa mengubah warna, rasa, tekstur, dan kelembaban sayur dan buah. Selain itu, air pada sayur dan buah yang sudah dipotong bisa menguap, kemudian membuat kelembabannya akan berkurang. Hal ini juga bisa mengurangi umur simpan sayur dan buah.
3. Kandungan gizi berkurang
Kandungan gizinya berkurang. Kehilangan kandungan air setelah pemotongan bisa mengganggu keseimbangan asam atau basa pada beberapa jenis sayuran dan buah. Hal ini bisa menghilangkan kandungan nutrisinya. Selain itu, vitamin dan mineral yang tak tahan panas bisa menguap setelah proses pemotongan, seperti vitamin C.
Menimbang risiko di atas, sebaiknya Anda membeli sayuran dan buah-buahan yang utuh. Anda bisa mengupas atau memotongnya di rumah. Membeli sayuran dan buah-buahan yang utuh juga bisa membuat menyimpannya lebih lama.
(LH)