Channel9.id-Jakarta. Para penyidik Kenya telah menemukan 21 jenazah baru dalam penyelidikannya terhadap kasus aliran sesat, yang mana Menteri Dalam Negeri Kenya sebut sebagai korban kejahatan organisasi terorganisir, Rabu (10/5).
Paul Mackenzie, pemimpin dari Gereja Good News International, telah ditangkap oleh pihak berwajib setelah didakwa atas tuduhan memerintah para pengikutnya untuk membuat anak-anak dan diri mereka sendiri kelaparan agar mereka bisa pergi ke surga sebelum terjadinya kiamat, yang mana ia ramal akan terjadi pada 15 April nanti.
Dengan penemuan 21 jenazah baru ini oleh pihak otoritas membuat total korban aliran sesat ini menjadi 133. Proses penggalian ini dikabarkan akan kembali dilanjutkan pada hari Rabu.
Operasi pencarian itu dilakukan di hutan Shakahola yang berada di daerah tenggara Kenya, Pencarian sempat ditunda selama beberapa hari dikarenakan cuaca buruk. Dilaporkan masih ada ratusan korban yang belum ditemukan.
“Kami menemukan masih banyak kuburan di hutan, maka dari itu kita menyimpulkan bahwa ini adalah kejahatan organisasi terorganisir,” ujar Menteri Dalam Negeri Kithure Kindiki kepada para wartawan saat ia berkunjung ke hutan bersama dengan para investigator yang mengenakan baju hazmat dan menggali kuburan di hutan tersebut.
Kindiki sebelumnya mengatakan di Twitter bahwa proses autopsi terhadap 112 jenazah korban aliran sesat tersebut telah selesai. Upaya pencarian dan penyelamatan juga terus dilakukan terhadap orang-orang yang diduga dibekap di belukar dan semak-semak.
Baca juga: Harga Sembako Naik, Kenya Bergejolak
Mackenzie saat ini masih belum dipersilahkan untuk mengajukan pembelaan. George Kariuki, pengacaranya, mengatakan bahwa Mackenzi mau bersikap baik dan mau bekerja sama dengan pihak kepolisian.
Pemimpin dari Gereja Good News International itu mengatakan bahwa ia ingin penyelidikan ini tidak memihak dan meminta pihak kepolisian untuk bersikap terbuka dalam menyelesaikan kasus ini.
(RAG)