Channel9.id – Jakarta. Anggota Komisi III DPR RI Supriansa menilai, Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian dan Lembaga (RKA-KL) yang ada di Institusi Polri sudah rasional.
Sebelumnya, Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono menyampaikan usulan tambahan anggaran untuk program kerja Polri di tahun 2021 sebesar Rp 19,668 triliun. Pagu anggaran Polri yang ditetapkan Kementerian Keuangan saat ini Rp 111,975 triliun.
Supriansa berharap anggaran yang telah disampaikan oleh Wakapolri benar-benar mampu memenuhi kebutuhan pokok yang menjadi dasar rencana kegiatan yang ada di Polri.
“Setelah mencoba untuk menyimak secara baik pemaparan anggaran dan rencana anggaran yang disampaikan oleh Pak Wakapolri baru-baru ini, maka kami bisa menarik sebuah kesimpulan bahwa anggaran itu sangat rasional,” katanya, Kamis (17/9).
Komisi III DPR RI tidak akan mencoba untuk menghalangi pengajuan anggaran selama memang untuk kepentingan penegakan hukum demi terciptanya rasa keadilan di tengah-tengah masyarat.
“DPR RI sebagai presentase wakil rakyat tidak akan mencoba untuk menghalangi pengajuan itu selama memang itu diperuntukan Polri dengan segala aktivitasnya demi kepentingan masyarakat di bawah sana,” ujar Supriansa.
Lebih lanjut, dia menyarankan supaya rencana anggaran yang dialokasi untuk kegiatan pengamanan MotoGP bisa dialokasikan untuk kegiatan lain yang lebih mendesak, karena situasi pandemi Covid-19 yang belum kunjung reda.
Tak hanya itu, dia juga menyinggung soal rencana anggaran pengamanan Piala Dunia, yang kurang lebih mencapai Rp 73 miliar, dia menyatakan ini bisa menjadi bahan pertimbangan untuk digeser karena masih dalam situasi pandemi.
Diketahui, Gatot menjelaskan dari angka pagu anggaran Polri tahun 2021 sebesar Rp 111,9 triliun itu akan diprioritaskan untuk lima program, yakni pertama program profesionalisme Sumber Daya Manusia (SDM) Polri sebesar Rp 2,401 triliun.
Lalu, program penyelidikan dan penyidikan pidana sebesar Rp 5,496 triliun. Kemudian, program modernisasi alat material khusus dan sarana prasarana Polri sebesar Rp 37,900 triliun.
Keempat, program pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat sebesar Rp 17,017 triliun serta program dukungan manajemen sebesar Rp 49,159 triliun.
“Kemudian, jenis belanja yang terdiri dari belanja pegawai Rp 53,977 triliun atau 48,21 persen. Belanja barang Rp 28,707 triliun atau 25,64 persen. Belanja modal sebesar Rp 29,290 triliun atau 26,16 persen,” ujarnya.
Gatot mengatakan dari pagu anggaran tersebut belum mencukupi kebutuhan anggaran sehingga Polri mengajukan penambahan anggaran sebesar Rp 19,6 triliun.
(HY)