Channel9.id-Jakarta. Sepanjang Februari ini, beberapa wilayah di Indonesia nyaris setiap hari diguyur hujan. Turunnya hujan tentu saja membatasi aktivitas seseorang di luar rumah. Belum lagi pandemi Covid-19 masih eksis, yang juga membikin pembatasan tersebut semakin menjadi-jadi.
Terlepas pandemi, banyak orang yang percaya bahwa langit mendung dan hujan turun memicu perasaan galau. Hal ini bisa saja betul. Sebab, menurut penelitian dari The Pennsylvania State University, cuaca memang sangat memengaruhi perilaku dan cara berinteraksi dengan orang lain. Adapun pengaruhnya bagi setiap orang berbeda, bergantung kondisi masing-masing.
Kok bisa? Berikut ini penjelasannya.
Cuaca buruk bisa membikin suasana hati menjadi negatif. Hal ini diperkuat oleh hasil penelitian di jurnal Science, yang menyebutkan bahwa sekitar 9% orang membenci hujan. Kelompok ini lebih lebih mudah marah dan kurang bahagia saat hujan deras.
Baca juga : Semakin Tua, Teman Jadi Sedikit, Kok Bisa?
Psikolog klinis Tecsia Evans di San Fransisco mengatakan bahwa memang ada orang yang lebih rentan sedih dan sendirian ketika cuaca mendung. Namun, hujan sebenarnya tak secara langsung membuat galau. Sebab galau ini muncul dari keadaan sekitarmu.
Hujan tentu membatasi aktivitas harianmu. Kamu yang biasa melakukan kegiatan menyenangkan di luar rumah, tentu merasa penat jika hanya di dalam rumah. Selain itu, biasanya Kamu lebih memilih meringkuk di balik selimut di kamar karena dingin. Semua hal ini tentu membatasi Kamu dari paparan cahaya. Padahal, menurut studi, paparan cahaya bisa meningkatkan produksi homon serotonin, yang memicu perasaan bahagia, lo.
Bukan cuma itu. Hujan mungkin membuatmu kesulitan berkonsentrasai. Sebelumnya, sejumlah penelitian membuktikan bahwa kelembaban udara yang tingi ketika hujan bisa memibikin ngantuk hingga akhirnya konsentrasi jadi menurun.
Lalu kiranya hujan membikin waktu serasa lebih pendek karena tak banyak kegiatan yang dilakukan, berbeda dengan hari-hari cerah.
Nah, semua hal yang terjadi secara berbarengan itulah yang seolah membuat hujan menjadi sumber kegalauan. Jadi, hujan bukanlah satu-satunya faktor yang memicu rasa galau.
Telah disinggung pula bahwa efek hujan kepada setiap orang berbeda-beda, jadi tak melulu galau. Bagi orang depresi, hujan bukan cuma membikin sedih dan galau, bahkan cuaca ini bisa memperparah gejala depresi. Namun, perasaan akan kian membaik seiring semakin cerahnya cuaca.
Tak hanya itu, tempat tinggal juga memengaruhi persepsimu soal hujan, lo. Jika Kamu yang tinggal di daerah bercurah hujan tinggi, kemungkinan besar akan terbiasa dengan cuaca sehingga hujan tak akan memengaruhi suasana hatimu. Sebaliknya, jika Kamu terbiasa dengan cerahnya matahari, Kamu kemungkinan besar lebih mudah dirundung kegalauan saat hujan turun.
Nah, menurut Tecsia, untuk mengusir galau di kala hujan, cobalah untuk tetap aktif bergerak di dalam ruangan dan berinteraksi dengan orang lain. Lakukanlah hal apa pun yang membikin Kamu senang, misalnya bermain game, menonton film, ngobrol dengan keluarga, hingga olahraga. Dengan begitu, hujan tak lagi membuatmu galau atau kesepian.
(LH)