Channel9.id – Jakarta. Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai banjir di Jakarta semakin parah karena ada asumsi keliru yang disampaikan Gubernur DKI Anies Baswedan soal air akan selalu masuk ke bumi.
Selain itu, Hasto menyebut bahwa Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono bahkan sempat marah-marah karena sulit bekerja sama dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menangani banjir Jakarta.
“Pak Basuki, Menteri PU pun sampai marah-marah karena betapa sulitnya bekerja sama dengan pemimpin DKI tersebut,” kata Hasto saat sebelum memulai acara Program Gerakan Penghijauan dan Bersih-Bersih Daerah Aliran Sungai (DAS), Cinta Ciliwung Bersih, di Waduk Cincin, Jakarta Utara, Minggu (21/2).
Karena menurut Hasto, banjir sangat merugikan warga. Dia pun bisa merasakan bagaimana kerugian warga yang terdampak banjir.
Pasalnya, kediaman Hasto di Villa Taman Kartini, Bekasi, pun ikut kebanjiran. Ini sudah tahun ketiga dia merasakan kebanjiran.
“Selain lumpur di mana-mana, barang rusak, yang paling membuat khawatir adalah ular sering terbawa. Selain itu kecoa ada dimana-mana. Tempat menjadi terasa kumuh dan tentu saja ancaman penyakit,” ucap Hasto.
“Jadi saya bisa merasakan betapa susahnya warga Jakarta yang sering terdampak banjir,” sambungnya.
Hasto mengatakan banjir di Jakarta adalah persoalan manajemen, persoalan tata ruang, dan persoalan keberanian mengambil keputusan.
Hasto mengaku pihaknya belajar dari apa yang terjadi di Jakarta. Karena itulah, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, kata dia, meminta agar jajaran partai sering bertemu dengan pihak BMKG untuk memberikan orientasi yang menyeluruh tentang perubahan iklim.
Dengan langkah itu diharapkan muncul kesadaran terhadap perubahan iklim tersebut, dampaknya terhadap kenaikan muka air laut, yang ujungnya mempengaruhi politik tata ruang hingga politik pertanian.
“Itu harus betul-betul memperhatikan aspek cuaca tersebut. Ini yang kemudian kepala daerah PDI Perjuangan, karena mendapat kesempatan yang begitu luas untuk membahas aspek-aspek lingkungan, maka juga otomatis terbangun suatu kultur untuk merawat lingkungan dengan baik,” ujarnya.
IG